Suara.com - Bagi seseorang yang bergelut di dunia kreatif seperti desain grafis, ada kalanya seseorang minta jasa namun dengan imbalan yang tak wajar. Ada yang minta harga teman, ada pula yang minta gratis dengan dalih desain grafis itu hal yang sepele.
Belum lama ini, seorang desain grafis membagikan pengalamannya mendapat pelanggan ibu-ibu pemilik warung makan alias warteg.
Pengalaman uniknya tersebut diunggah oleh akun Twitter @MemeComicIndo, Kamis (10/12/2020).
"Investasi masa depan," tulis akun tersebut memberi keterangan unggahannya.
Baca Juga: 5 Negara Ini Gratiskan Vaksin Covid-19 untuk Seluruh Warga, Ada Indonesia?
Dalam cerita yang diunggah akun @MemeComicIndo, tampak tangkapan layar sebuah percakapan seorang desainer logo dengan ibu-ibu juragan warteg. Percakapan tersebut terhubung melalui aplikasi WhatsApp.
"Mas, order logo bisa gak? Logo yang sederhana buat warung makan saya," kata ibu-ibu warteg tersebut.
Membalas pertanyaan ibu tersebut, sang desainer kemudian menanyakan terkait dana yang disiapkan ibu-ibu itu. Biasanya dana yang disediakan akan disesuaikan desainer dengan tingkat kesulitan, keindahan dan lain sebagainya.
"Dana berapa, Bu?” tanya sang desainer menjawab.
Bukannya membalas dengan tegas, ibu-ibu tersebut malah kaget mengetahui kalau dirinya ternyata harus membayar untuk dibuatkan logo.
Baca Juga: Vaksin Gratis VS Vaksin Mandiri dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya
Pasalnya, ibu-ibu itu mengira bahwa logo yang dibuat oleh setiap desainer tidak perlu dibayar alias gratis.
"Loh kok bayar? Kirain gratis. Gini aja. Kalau sudah jadi, tunjukin saya. Kalau bagus, ntar saya jodohin sama anak saya. Cantik, lho, Mas,” balas ibu-ibu juragan warteg tersebut.
Unggahan @MemeComicIndo tersebut sontak viral panen beragam komentar dari warganet.
Ada yang merasa terhibur tetapi ada pula yang heran dengan kekonyolan ibu-ibu warteg itu.
“Di otak gua, itu emak ngehargain anaknya seharga logo anjim,” ujar akun @Maimu***
"Gini aja Bu. Tunjukin dulu anaknya. Nanti kalo beneran cantik, saya buatin logonya gratis," sahut akun lainnya @ardre***
"Ini udah masuk human trafficking gak sih?" celetuk warganet pemilik akun @esscam***