Suara.com - Penduduk di kampung nelayan pantai Guaca, Venezuela girang karena menemukan berbagai perhiasan di bibir pantai. Harta karun itu muncul secara misterius setelah negara ini hancur karena pandemi.
Selama beberapa bulan, harta karun itu terus bermunculan tersapu ombak. Mulai perhiasan hingga lempengan logam, semuanya terbuat dari emas dan perak.
Menyadur New York Post Minggu (13/12), salah satu warga bernama Yolman Lares menemukan harta karun itu pertama kali pada bulan September.
Ia menemukan medali bergambar Perawan Maria di bibir pantai dan menangis kegirangan.
Baca Juga: Pindah ke Tempat Latihan Baru, Liverpool Kubur 'Harta Karun'
"Saya mulai gemetar, saya menangis karena kegembiraan," kata Lares, 25, kepada The New York Times. Ini adalah pertama kalinya saya mengalami hal yang istimewa.
Sejak saat itu, warga kampung nelayan berlomba-lomba berburu harta karun di pantai yang kebanyakan berupa cincin emas.
Salah satu pemburu harta karun, Ciro Quijada, yang bekerja sebagai buruh pabrik ikan setempat yang mengatakan "Ini adalah kuasa Tuhan. Tuhan sedang mengatur rencananya."
Penduduk setempat menjual harta karun mereka hingga $ 1.500 yang setara Rp 21 juta per buah. Sebuah keuntungan bagi kampung mereka.
Tidak diketahui dari mana asal harta karun itu, tapi penelitian mencatat misteri itu telah berkembang sebagai kombinasi dari cerita rakyat, legenda bajak laut Karibia dan tradisi Natal.
Baca Juga: Amerika Incar Harta Karun US$10.000 Kuadriliun, Mulai Operasi Tahun 2026