Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali diusik kehidupan pribadinya. Media oposisi Proket menyebut ia mengatur keuangan dengan cara tradisional bak raja zaman dahulu.
Proekt menyebut Putin menunjuk sahabatnya yang bernama Yury Kovalchuk sebagai 'penasihat keuangan pribadi' dan menjadikannya miliuner bayangan.
Melalui Yury, Putin mengatur keuangannya termasuk menyalurkan dana untuk membiayai simpanan dan anak-anaknya. Yury bahkan disebut sebagai pria terkuat di Rusia setelah Vladimir Putin.
"Putin ketika menjadi presiden juga membutuhkan Consigliere pribadi, orang yang bertanggung jawab sebagai bank pribadi, politik internal, media setia dan aset utama - para wanitanya," tulis Proekt yang diambil dari The Sun pada Minggu (13/12).
Baca Juga: Seorang Remaja di Rusia Tewas Kedinginan setelah Tersesat Ikuti Google Maps
"Seperti raja di masa lalu, presiden Rusia memiliki seorang pria khusus yang bertanggung jawab atas bagian paling rahasia dari kehidupan penguasa, yaitu uang, wanita dan waktu luangnya."
Media ini juga menyebut Putin memberi jatah fantastis pada kekasihnya, Alina Kabaeva yaitu sekitar Rp 150 miliar setahun.
Selain itu, Kabaeva yang diketahui sebagai mantan atet senam Olimpiade juga mendapat jabatan strategis sebagai pimpinan di perusahaan National Media Group.
Rupanya, bocoran yang diterima media ini tak hanya menyebut satu wanita. masih ada satu simpanan Putin lainnya yang bernama Svetlana Krivonogikh.
Ia memiliki satu putri remaja yang diduga anak kandung Putin. Untuk Krivonogikh, putin juga memberikan jatah yang sama, sekitar Rp 150 miliar setahun.
Baca Juga: Tersandung Kasus Narkoba, Bule Rusia Menangis Dengar Vonis Hakim
Yury Kovalchuk juga rutin mengirim uang untuk anak-anak kandung Putin dari pernikahan pertamanya dengan mantan first lady Rusia, Lyudmila.
"Dengan kata lain, semua wanita penting Putin telah diselesaikan oleh Consigliere pribadinya. Masa depan Katerina, Maria, Svetlana dan Alina berada di tangan yang aman dari Yury Kovalchuk," tulis laporan itu.
Juru bicara Putin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Vladimir Putin sedang diserang atas serangkaian kebocoran yang diduga berkaitan dengan keluarga, kesehatan dan kekayaannya.