Dilaporkan pula Sergey dan Vladislav sempat menyalakan api kecil dan membakar ban untuk menjaga tubuh mereka supaya tetap hangat.
Sayangnya mereka tidak dapat menggunakan ponsel mereka untuk menghubungi layanan darurat.
Ada pun waktu pasti Sergey meninggal belum bisa dipastikan. Akan tetapi, temannya tetap hidup selama beberapa hari sampai dia ditemukan oleh polisi setelah dilakukan pencarian.
“Orang-orang itu berusaha untuk tetap hangat, dan membakar ban. Tapi ternyata, mereka tidak bisa membuat api yang besar. Dan mereka tidak bisa melepas sisa ban,” sambungnya.
Penduduk setempat terkejut karena mereka tidak memiliki pakaian hangat selama musim dingin ekstrem di Siberia.
Menurut salah seorang penduduk setempat, para korban merupakan orang kota, hal ini terlihat dari sepatu kets yang mereka kenakan.
Wilayah Republik Sakha (Yakutia) di Rusia dikenal sebagai memiliki suhu dingin yang sangat ekstrem. Bahkan menurut warga, saat ini wilayah itu memiliki suhu dingin lebih dari minus 50 derajat celcius.
“Sekarang di sini sangat dingin, belum -60C sih, tapi di malam dan pagi hari suhunya -57C, dan siang hari sampai -51C,” kata seorang warga.
Selain itu di Republik Sakha (Yakutia), juga terdapat kota terdingin di dunia yang bernama Oymyakon, yang memiliki rata-rata suhu -50 derajat celsius.
Baca Juga: Sepanjang Tahun Ini UFO Tercatat 46 Kali Menampakkan Diri di Amerika