Suara.com - Ketua Pagar Nusa NU Muchamad Nabil Haroen atau Gus Nabil menyatakan bahwa Front Pembela Islam (FPI) sulit menyangkal bahwa pistol yang ditemukan polisi dalam insiden bentrok Laskar FPI vs polisi di jalan tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) lalu bukan milik mereka.
Gus Nabil mengatakan, FPI sudah sejak lama memiliki beberapa rekam jejak terkait kasus kepemilikan senjata api, sehingga tak heran jika saat ini polisi kembali menemukan pistol dari tangan laskar FPI.
"Kalau kita lihat track record selama ini, waktu juni 2008 itu ada yang jelas-jelas tertangkap kamera menggunakan yang diduga senjata api, bentuknya pistol, saya tidak tahu itu pistol beneran atau mainan, tapi ini bisa menjadi bentuk propaganda," kata Nabil dalam diskusi crosscheck virtual, Minggu (13/12/2020).
Dia juga mengatakan berdasarkan informasi yang dihimpunnya, ada sejumlah kelompok yang belakangan memesan senjata api.
Baca Juga: Eks Kepala BAIS Benarkan Polisi Tembak Mati 6 Laskar FPI, Ini Alasannya!
"Ini ada juga senior saya yang beberapa waktu lalu sempat berdiskusi dan berbicara bahwa ada sekelompok orang yang sedang memesan tongkat yang isinya sajam dan pistol kecil, itu juga ada," ungkapnya.
"Jadi bukti-bukti terkait kepemilikan senjata tajam dan senjata api tidak bisa dibantah, kita lihat track recordnya seperti apa," sambungnya menegaskan.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, jika memang FPI bersikeras membantah kepemilikan senjata api tersebut, maka silahkan dibuktikan ke kepolisian.
"Ya tinggal dibuktikan saja, cek sidik jarinya, ya uji scientificnya bisa dibuktikan," ucap Nabil.
Sebelumnya, terjadi bentrokan antara polisi dan laskar pengawal pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin pukul 00.30 WIB. Dalam insiden itu, polisi menembak mati enam orang laskar FPI.
Baca Juga: 6 Laskar FPI Ditembak, Eks Kepala BAIS: Jangan Salahkan Polisi Membunuh!
Kronologi peristiwa ini simpang siur. Menurut keterangan polisi, aparat terpaksa menembak laskar FPI karena berusaha menyerang polisi dengan senjata api dan senjata tajam.
Sedangkan, menurut pihak FPI, keterangan polisi itu tidak benar.
Sebab, para laskar lah yang diserang polisi dan selain itu laskar FPI diklaim tak menggunakan senjata api maupun senjata tajam.