Eks Kepala BAIS: Laskar FPI Ditembak Mati Timbulkan Kesan Polisi Berani

Minggu, 13 Desember 2020 | 11:25 WIB
Eks Kepala BAIS:  Laskar FPI Ditembak Mati Timbulkan Kesan Polisi Berani
Viral video pemakaman laskar FPI di Bogor disambut bidadari pelangi. Dalam video itu muncul pelangi di langit, dan dibungkan dengan pemakaman 5 jasad laskar FPI ditembak mati polisi saat mengawal Habib Rizieq Shihab. (Youtube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Soleman B. Ponto menilai Laskar FPI ditembak mati menimbulkan kesan polisi berani. Bahkan kesan polisi tak kalah dengan ormas.

Ponto  membenarkan tindakan polisi yang menembak mati enam laskar khusus pengawal pentolan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab di jalan tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) lalu.

Soleman mengatakan berdasarkan Hukum Humaniter Internasional, tindakan yang dilakukan oleh laskar FPI sudah termasuk dalam syarat-syarat yang bisa jadi sasaran tempur negara, mulai dari wilayah kekuasaan (Petamburan), pemimpin (MRS), hingga seragam dan organisasi yang terstruktur melawan negara.

"Pakaian seragam itu kan sudah salah satu unsur, orang yang berseragam itu adalah salah satu sasaran yang boleh dimatikan di dalam pertempuran, jadi salah sendiri dia punya pasukan yang jelas, punya uniform yang jelas, lah kalau terbunuh ya memang itu adalah sasaran yang boleh terbunuh kalau dilihat dalam hukum humaniter, jadi jangan salahkan polisi membunuh," kata Soleman dalam diskusi CrossCheck virtual, Minggu (13/12/2020).

Baca Juga: Ucap Syukur Nikita Mirzani Usai Habib Rizieq Resmi Ditahan: Alhamdulillah!

Kematian enam laskar FPI ini, lanjut Soleman justru akan menimbulkan semangat baru di masyarakat bahwa negara tidak akan kalah dengan ormas.

"Ini akan menimbulkan semangat masyarakat ternyata polisi kita punya keberanian, yang selama ini dianggap ragu ternyata sudah berani," sambungnya.

Soleman menambahkan, setelah peristiwa ini masyarakat secara umum pasti tidak akan lagi berani sembarangan melawan aparat keamanan.

"Saya kira itu membuat orang-orang ini berpikir dua tiga kali lagi untuk melawan petugas, karena negara tidak boleh kalah, ini sudah dibuktikan, apapun harganya atas nama negara dilakukan seperti itu silahkan," pungkasnya.

Sebelumnya, terjadi bentrokan antara polisi dan laskar pengawal pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin pukul 00.30 WIB.

Baca Juga: Mau Keluar Sel Tahanan, Habib Rizieq Janji Nggak Kabur

Dalam insiden itu, polisi menembak mati enam orang laskar FPI.

Kronologi peristiwa ini simpang siur. Menurut keterangan polisi, aparat terpaksa menembak laskar FPI karena berusaha menyerang polisi dengan senjata api dan senjata tajam.

Sedangkan, menurut pihak FPI, keterangan polisi itu tidak benar.

Sebab, para laskar lah yang diserang polisi dan selain itu laskar FPI diklaim tak menggunakan senjata api maupun senjata tajam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI