Suara.com - Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi memberi pernyataan keras tentang masalah terorisme. Melalui akun Twitternya, Teddy menyampaikan bahwa kotak amal menjadi salah satu sumber dana yang membiayai kelompok teroris.
"Sebelumnya sudah terungkap, kotak amal menjadi sumber dana bagi para teroris. Juga terindikasi ada perusahaan yang mendanai teroris," kata Teddy di akun Twitternya, Sabtu (12/12/2020).
Teddy menambahkan, adanya pasokan dana yang menyokong kelompok teroris tersebut harus ditindak. Caranya, kata dia, adalah dengan memiskinkan teroris-teroris tersebut.
"Mari miskinkan para teroris dengan memiskinkan perusahaan-perusahaan yang menjadi sumber dana para teroris," sambungnya.
Baca Juga: Video Haikal Hassan Tuai Sindiran Netizen, #BoikotJNE Jadi Trending Topic
Kicauan Teddy tersebut sontak membuat warganet menerka-nerka perusahaan apa yang dimaksud Teddy.
Sejumlah warganet menuding bahwa perusahaan tersebut adalah JNE (perusahaan ekspedisi pengiriman barang).
"Mungkin salah satunya JNE," ujar warganet pemilik akun @angge****
"JNE, prioritas target," sahut warganet lainnya @Dimas*** lengkap dengan emoji tertawa terbahak-bahak.
"Boikot JNE ganti dengan yang lainnya," sambung akun @monas***
Sebagaimana diketahui, JNE belakangan menuai kontroversi setelah perusahaan tersebut mengunggah video dari penceramah Haikal Hassan di akun Twitternya.
Baca Juga: Tagar #BoikotJNE Trending di Twitter, Akun JNE Hapus Video Haikal Hassan
Sejurus kemudian, tagar #BoikotJNE menjadi trending topik di Twitter, Sabtu (12/12/2020).
Dalam video tersebut, Haikal Hassan memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada JNE.
"Assalamulaikum untuk sahabat saya dan seluruh keluarga besar JNE, saya Haikal Hassan mengucapkan selamat milad ke-30 dan tetaplah berada dalam sebuah kebaikan yaitu men-deliver keberkahan, men-deliver kemaslahatan umat, itu lah misi JNE,” kata Haikal dalam video yang tersebar di media sosial.”Dari saya Haikal Hassan sekali lagi Insyaallah kita akan ketemu dalam waktu yang tidak terlalu lama dari sini. JNE maju terus, jaya terus dan tetap men-deliver keberkahan dari Allah SWT,” kata Haikal Hassan dalam video, dikutip Hops.id--jaringan Suara.com.
Usai video tersebut mendapat respon negatif dari publik, pihak JNE akhirnya menghapus unggahan tersebut dan membuat sebuah klarifikasi.
"Untuk semua warga twitter, JNE merangkul semua warga Indonesia, dan berkomitmen terus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat," kicau akun @JNE_ID.
"JNE merangkul semua golongan dan tidak memihiak pada agama, suku bangsa, ras, dan pandangan politik tertentu. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh masyarakat Indonesia. Terima kasih," sambungnya melalui sebuah gambar