Suara.com - Jumlah akumulasi pasien positif terjangkit Covid-19 di Jakarta terus bertambah. Pada Jumat (11/12/2020) terdapat 1.232 orang lagi yang dilaporkan terjangkit virus yang pertama kali ditemukan di China itu.
Setelah sempat berada di bawah angka 1.000 pada awal November 2020, beberapa hari terakhir kasus penularan Covid-19 kembali meningkat.
Karena itu, total akumulasi seluruh pasien positif berjumlah 150.250 orang. Jumlah pasien ini tersebar dari seluruh wilayah ibu kota.
Data ini diketahui dari situs penyedia informasi seputar corona di DKI, corona.jakarta.go.id. Laman ini menginformasikan soal kasus corona di Jakarta mulai dari jumlah positif, menunggu hasil, hingga Kelurahan tempat pasien tinggal.
Baca Juga: PK Anies Soal Reklamasi Pulau G Ditolak, PDIP: Patuhi Putusan Pengadilan
Berdasarkan laman tersebut, 135.545 orang dinyatakan sudah sembuh. Jumlahnya bertambah 1.179 orang sejak Kamis (10/12/2020).
Sementara, 2.902 orang lainnya secara akumulasi dinyatakan meninggal dunia sejak awal pandemi. Pasien wafat bertambah 22 orang sejak kemarin.
Selain itu, 2.725 pasien masih dirawat di Rumah Sakit (RS) yang tersebar di Jakarta. Sisanya, 9.078 orang yang positif menjalani isolasi.
Dengan demikian, maka ada 11.803 kasus aktif corona di ibu kota yang masih dalam penanganan sampai sekarang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 14.843 spesimen.
Baca Juga: Uji Cawalkot Jakpus, Ketua DPRD DKI Soroti Kawasan Kumuh Dekat Istana
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 11.895 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.232 positif dan 10.663 negatif.
"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 169.384. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 90.402," ujar Dwi dalam keterangan tertulis, Jumat (11/12/2020).
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 9,2 persen. Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,3 persen.
"WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen," pungkasnya.