Sejarah, Silsilah, dan Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 11 Desember 2020 | 06:17 WIB
Sejarah, Silsilah, dan Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
ilustrasi situs peninggalan Kerajaan Mataram Kuno - Sejumlah seniman mengikuti kirab Ruwat Rawat Borobudur di kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (9/2). [ANTARA FOTO/Anis Efizudin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada abad ke-8 di Jawa Tengah dengan julukan Bumi Mataram. Wilayah tersebut dikelilingi oleh Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi-Merbabu, Gunung Lawu, dan Pegunungan Sewu.

Selain itu, wilayah tersebut juga dialiri oleh beberapa sungai seperti Sungai Bogowonto, Sungai Progo, Sungai Elo dan Sungai Bengawan Solo.

Kerajaan Mataram Kuno juga dikenal sebagai Kerajaan Medang yakni kerajaan dengan corak agraris. Ada 3 Wangsa (dinasti) yang dulu pernah menguasai Kerajaan Mataram Kuno yakni Wangsa Sanjaya, Wangsa Syailendra dan Wangsa Istana. Berikut ini sejarah, silsilah, hingga peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

Silsilah Kerajaan Mataram Kuno

Berikut daftar raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Mataram Kuno beserta keluarganya menurut Prasasti Mantyasih (907 M):

  • Diawali Rakai Mataram sang Ratu Sanjaya
  • Sri Maharaja Rakai Panangkaran
  • Sri Maharaja Panunggalan
  • Sri Maharaja Rakai Warak
  • Sri Maharaja Rakai Garung
  • Sri Maharaja Rakai Pikatan
  • Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
  • Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
  • Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung.

Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno meninggalkan sejumlah prasasti yang mengukir kisa kerajaan hingga silsilah kerajaan. Berikut daftar prasasti tersebut.

- Prasasti Canggal

Prasasti ini disebut juga Prasasti Gunung Wukir atau Prasasti Sanjaya (732 M). Benda ini ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir, Desa Kadiluwih, Salam, Magelang, Jawa Tengah. Prasasti ini memakai bahasa Pallawa dan Sansekerta.

Baca Juga: Sejarah Supersemar: Tujuan dan Isinya

- Prasasti Kelurak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI