Suara.com - Jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta terus bertambah. Pada Kamis (10/12/2020), ada 1.180 orang lagi yang dilaporkan terjangkit virus yang pertama kali ditemukan di China itu.
Setelah sempat berada di bawah angka 1.000 di awal November 2020, belakangan ini angka penularan Covid-19 sudah kembali di atas tren tersebut.
Karena itu, secara akumulatif pasien positif berjumlah 149.018 orang. Jumlah pasien ini tersebar dari seluruh wilayah ibu kota.
Data ini diketahui dari situs penyedia informasi seputar corona di DKI, corona.jakarta.go.id. Laman ini menginformasikan soal kasus corona di Jakarta mulai dari jumlah positif, menunggu hasil, hingga Kelurahan tempat pasien tinggal.
Baca Juga: Mendagri Tidak Ingin Ada Penularan Covid Pada Penyelenggaraan Pilkades 2020
Berdasarkan laman tersebut, 134.366 orang dinyatakan sudah sembuh. Jumlahnya bertambah 1.048 orang sejak Rabu (9/12/2020).
Sementara, 2.880 orang lainnya secara akumulasi dinyatakan meninggal dunia sejak awal pandemi. Pasien wafat bertambah 20 orang sejak kemarin.
Selain itu, 2.381 pasien masih dirawat di Rumah Sakit (RS) yang tersebar di Jakarta. Sisanya, 9.391 orang yang positif menjalani isolasi.
Dengan demikian, maka ada 11.772 kasus aktif corona di ibu kota yang masih dalam penanganan sampai sekarang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Pemprov DKI telah melakukan tes PCR sebanyak 15.792 spesimen.
Baca Juga: Tak Disiplin Prokes, Penularan Covid-19 Rentan Terjadi Saat Pilkada
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 12.634 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.180 positif dan 11.454 negatif.
"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 168.242. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 92.915," ujar Dwi dalam keterangan tertulis, Kamis (10/12/2020).
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,9 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,3 persen.
"WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen," pungkasnya.