Rocky Gerung Apresiasi Jokowi Wariskan Kekuasaan pada Gibran dan Bobby

Kamis, 10 Desember 2020 | 21:08 WIB
Rocky Gerung Apresiasi Jokowi Wariskan Kekuasaan pada Gibran dan Bobby
Potret Rocky Gerung (YouTube/Refly Harun).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung mengapresiasi kemampuan Presiden Jokowi karena sukses mengakumulasi kekuasaan tetapi gagal mendistribusikan keadilan.

"Selamat terhadap kemampuan Presiden Jokowi di dalam mengakumalasi kekuasaanan. Dan mendung masih menggelayut dalam politik demokrasi dan hak asasi manusia. Siapa yang bisa memberik cahaya itu? Tidak lagi ada harapan cahaya bisa dihidupkan dari istana, maka dari itu rakyat harus mencari cahanya masing-masing," tutur Rocky Gerung dalam video unggahannya di Youtube Rocky Gerung Official berjudul 'PAK JOKOWI SELAMAT ATAS KEMENANGAN GIBRAN & BOBBY' seperti dikutip Suara.com pada Kamis (10/12/2020).

Rocky menganggap Presiden Jokowi berhasil menjadi kepala keluarga yang baik dalam mengurusi keluarganya sehingga kekuasan itu dapat diwariskannya.

Tapi menurut Rocky, Jokowi telah gagal sebagai kepala negara, karena sampai sekarang tidak adanya ucapan presiden terkait peristiwa penembakan Laskar FPI di kilometer 50 Karawang.

Baca Juga: Sentil Dinasti Politik Jokowi, Netizen: Gibran-Bobby Dipilih Rakyat

Rocky melihat peristiwa di kilometer 50 dengan kegembiraan politik di Istana Presiden begitu kontras dan monumental.

Sehubungan dengan kemenangan anak dan menantu presiden, Rocky menyebutkan SBY dan Megawati harusnya belajar banyak pada Jokowi, agar bisa menempatkan anak-anaknya ketika masih berkuasa.

Hersubeno Arief, lawan bicara Rocky di video itu melayangkan pertanyaan tentang apa salahnya jika Gibran dan Bobby muncul di politik.

Menurut Rocky, itu sama saja dengan insider trading pada pasar modal, yaitu orang yang mengetahui informasi dalam perusahaan yang tidak diketahui publik.

"Alhasil Wali Kota Solo dan Wali Kota Medan punya akses yang lebih cepat dalam kebijakan publik, itu yang disebut sebagai political insider tranding. Apalagi kalau di sekitar Presiden info kewarganegaran ada di Bobby dan Gibran," jelas Rocky.

Baca Juga: Raih Suara 48%, Akhyar: Banyak Invisible Hand Bermain di Pilkada Medan

Rocky menyebutkan pemerintah telah gagal karena di dalam negara ada dua pemburukan, pertama tentang hak asasi manusia dan kedua dalam demokrasi. Dan dua hal itu menurut Rocky diproduksi bersamaan oleh Presiden Jokowi.

"Pemburukan demokrasi terjadi karena dinasti itu beroperasi," ucap Rocky.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI