Suara.com - Seorang wanita asal Inggris berhasil mewujudkan mimpi besarnya, nikah pakai gaun pengantin bekas. Menyadur The Sun Kamis (10/12), Becky McMitchell bisa menghemat banyak biaya karena hobinya berburu barang bekas.
"Beberapa orang mengira saya gila karena mengenakan gaun pengantin bekas, tapi tidak ada yang bisa lebih sempurna dari itu," ujarnya.
Wanita 35 tahun ini tak hanya menggunakan gaun pengantin bekas, ia bahkan menghemat banyak uang karena memakai perhiasan bekas.
"Mutiara saya adalah milik ibu, cincin kawin adalah milik Nan (nenek) dan cincin pertunangan saya milik Nan George," ujarnya sambil menyebut nenek suaminya.
Baca Juga: Nikita Willy Akhirnya Wujudkan Pernikahan Impian
Becky ingin membuktikan bahwa barang bekas juga bermanfaat untuk melewati saat-saat yang mengubah hidup dan menakjubkan.
"Saya menikah dengan pakaian dari kepala sampai ujung kaki dalam hal-hal hemat dan masih merasakan satu juta dolar - bukti bahwa barang bekas juga bermanfaat," ujarnya.
Ketika George melamarnya, ia segera tahu bahwa toko khusus pengantin adalah hal pertama yang dihindari. Sebagai gantinya, Becky yang dulu sangat mencintai mode berburu gaun pengantin bekas di toko amal.
"Saya menolak untuk membuat janji di toko pengantin, tapi sangat beruntung karena salah satu toko amal di kota memutuskan untuk membuka toko pakaian pengantin dengan gaun bekas."
Setelah menemukan gaun pengantin yang diinginkan, Becky kemudian memutuskan mengganti buket bunganya menjadi perhiasan bekas dari bros yang dirangkai sedemikian rupa hingga menyerupai buket yang berkilau.
Baca Juga: Abhayagiri Wujudkan Pernikahan Impian di Era New Normal
Becky juga membeli sepasang heels beludru merah muda dari eBay untuk pernikahan impiannya. "Saya merasa cantik," ujar Becky.
"Saya merasa malu sekarang karena saya pernah membeli pakaian dari merek fast fashion, tapi saya tidak tahu dampaknya terhadap lingkungan maupun pekerja garmen di negara dunia ketiga."
"Saya sekarang lebih tahu dan tidak ingin mendukung perusahaan yang merusak lingkungan dan merugikan masyarakat. Saya tidak mendukung konsumsi berlebih atau produksi berlebih."