Menanggapi isu kemenangannya, Gibran mengatakan tak akan melakukan selebrasi apa pun.
"Yang jelas kita tunggu dulu pengumuman resmi dari KPU," jelas Gibran pada BBC News Indonesia.
Diketahui Gibran jauh hari pernah membantah tudingan adanya dinasti politik pada dirinya.
"Pokoknya bapak (Jokowi) nggak pernah memaksa apa pun, nggak pernah mengarahkan harus ke sini, harus ke sana, nggak. Semuanya bebas. Semuanya, yang penting harus mandiri," kata Gibran pada BBC News Indonesia.
Hal itu juga ditanggapi oleh Bobby, menantu Presiden Jokowi. Dia akan menunggu hasil perhitungan resmi, seraya membeberkan rencananya dalam waktu dekat.
"Permasalahan Kota Medan di birokrasi ini akan benar-benar kita selesaikan. Dan di masyarakat yang dirasakan langsung, ini bagaimana ke depannya bisa langsung kita lakukan bersih-bersih karena korban dari banjir kota Medan masih ada," ujarnya Bobby untuk BBC News Indonesia.
Bobby turut beberapa kali membantah soal dinasti politik yang dikaitkan dengan pencalonan dirinya sebagai Wali Kota Medan.
"Ya bukan dinasti lah. Kita ingin berbuat di suatu daerah kita, tempat lahir kita di situ ya, saya rasa bukan dinasti lah," katanya pada BBC News Indonesia Februari lalu.
Ketika sudah resmi dilantik, masing-masing Gibran dan Bobby akan menjadi Wali Kota Solo dan Medan selama lima tahun hingga tahun 2025. Sedangkan Jokowi menjabat sebagai presiden sampai tahun 2024.
Baca Juga: Pilkada Balikpapan, Rahmad Mas'ud-Thohari Aziz Unggul Melawan Kotak Kosong
Dinasti Politik di Indonesia
Sejarah mencatat dinasti politik di Indonesi dimulai sejak anak dari Presiden Soekarno, Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai presiden kelima.