Ganjar Pranowo Belajar Kejujuran dari Pemulung dan Penjual Sayur

Kamis, 10 Desember 2020 | 08:22 WIB
Ganjar Pranowo Belajar Kejujuran dari Pemulung dan Penjual Sayur
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo bertemu orang-orang jujur di rumah dinasnya, Jateng, Senin (7/12/2020). (Dok : Pemprov Jateng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belajar kejujuran tak harus di bangku sekolah atau pada tokoh-tokoh hebat nasional. Karena sejatinya, kejujuran bisa didapat dari kehidupan di sekitar kita.

Itulah yang coba dilakukan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.

Di perayaan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 9 Desember 2020, Ganjar memilih belajar kejujuran dari orang-orang biasa, bahkan pada pemulung dan penjual sayur.

Ganjar secara khusus mengundang orang-orang jujur itu ke rumah dinasnya, Senin (7/12/2020). Sambil duduk lesehan, Ganjar mendengarkan cerita-cerita orang-orang hebat yang memiliki integritas tinggi itu.

Baca Juga: Tangani Kasus Corona, Pemprov Jateng Tambah 520 Tempat Isolasi dan 104 ICU

Salah satunya Mulyadi (45), pemulung asal Sukoharjo. Ganjar mendengar kisah Mulyadi yang menemukan tas berisi uang sekitar Rp 15 juta, rela menunggu di pinggir jalan tempat tas itu ditemukan, hanya untuk mengembalikan pada pemiliknya.

Kepada Ganjar, Mulyadi menceritakan bahwa kisahnya terjadi pada 2018, saat ia sedang mengais rosok sambil menambal jalan di Jalan Raya Solo-Semarang. Ketika itu, ia menemukan dompet jatuh berwarna coklat yang didalamnya berisi uang Rp 15 juta.

"Kulo tingali enten duite (saya lihat ada uangnya). Kathah pak, lembaran abang (banyak pak, lembaran merah ratusan ribu). Akhire kulo nunggu sing duwe ning pinggir dalan nganti magrib (saya nunggu pemiliknya di pinggir jalan sampai magrib)," kata Mulyadi.

Akhirnya, pemilik dompet itu lanjut Mulyadi datang mencari dompet yang jatuh itu. Setelah bertemu pemiliknya, dompet berisi uang itu langsung dikembalikan Mulyadi.

"Kui dudu nggone kulo (itu bukan punya saya), akeh sing ngomong ngopo ora digawe wae (banyak yang bilang kenapa tidak dipakai), kulo ajrih kalih gusti Allah (saya takut pada Allah)," ucapnya.

Baca Juga: Tak Memenuhi Syarat, 60 Formasi CPNS Pemprov Jateng Tidak Terisi

Mulyadi yakin, uang yang ditemukannya itu pasti ada pemiliknya. Ia tidak berkeinginan memiliki, karena memang bukanlah haknya. Ia berpikir, nungkin si pemilik uang itu ingin menggunakannya untuk keperluan mendesak.

"Alhamdulillah Gusti Allah mbales, kulo sekeluarga sehat (saya dan keluarga selalu diberikan kesehatan), rejeki lancar, kulo ditulungi wong akeh (saya ditolong orang banyak)" jelasnya.

Ganjar juga mendengarkan kisah Widiyanti (33), penjual sayur dan gorengan keliling asal Kebumen. Widiyanti yang saat berjualan menemukan plastik kresek jatuh di jalan dan berisi uang, langsung berusaha mengejar pemiliknya yang menaiki motor. Sayang, dirinya yang hanya bersepeda, tak bisa mengejar.

"Akhirnya saya berikan uang itu ke polisi. Setelah itu diposting di medsos dan orangnya mengambil. Lega saja rasanya, bisa mengembalikan. Saya tahu dia itu penjual ayam, sebagai sama-sama pedagang, saya tahu rasanya cari uang itu susah," jelasnya.

Meski sebenarnya ingin memiliki handphone dan banyak orang yang menyalahkan kenapa uang itu dikembalikan, namun Widiyanti merasa lega bisa berbuat seperti itu.

"Lega saja rasanya. Lagian saya juga takut nemu uang sebanyak itu, mau dipakai itu bukan hak saya. Takut sama Allah," ucapnya.

Selain tiga kisah itu, ada juga kisah driver ojek online bernama Dian Ramadhan asal Purwokerto yang mengembalikan uang kelebihan pembayaran Rp 100.000, penghulu asal Klaten bernama Abdurrahman M Bakri yang tidak pernah mau menerima amplop, Ernita Sihono yang lupa membayar pesanan ojek online dan mencari pengemudi sampai ketemu dan kisah Muhsono dan Nur Azizah asal Wonosobo yang mengembalikan handphone serta dompet kepada pemiliknya.

Kepada orang-orang jujur itu, Ganjar memberikan piagam penghargaan sebagai Tokoh Teladan Kejujuran Jawa Tengah. Piagam bertuliskan kalimat "Balekake Yen Dudu Duweke" itu ditandatangani langsung oleh Ganjar.

"Saya itu mendengar kabar, ada cerita-cerita hebat dari masyarakat kecil yang menginspirasi. Maka, saya ingin mendengar langsung dan mengundang mereka. Banyak cerita bagus tentang kejujuran dan integritas. Saya bangga, nilai-nilai seperti inilah yang ingin kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari sampai pada masyarakat tingkat bawah," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI