Suara.com - Budayawan Sujiwo Tejo menyoroti kegembiraan sejumlah pasangan calon (paslon) yang menang dalam penghitungan cepat (quick count) Pilkada 2020. Menurutnya, jika para paslon bergembira maka KPK harus mencurigainya.
Hal itu disampaikan oleh Sujiwo melalui akun Twitter miliknya @sudjiwotedjo.
Sudjiwo Tejo mengatakan, seharusnya para paslon bersedih ketika memenangkan Pilkada.
Sebab, sang paslon harus mengemban beban yang cukup berat di pundaknya untuk memperbaiki nasib rakyat.
Baca Juga: Optimisme Paslon INSANI Menang di Real Count Pilkada Kepulauan Riau
"Harusnya mereka bersedih karena beban di pundaknya bertambah untuk perbaikan nasib rakyat," kata Sujiwo seperti dikutip Suara.com, Kamis (10/12/2020).
Namun, jika ada paslon yang bergembira ketika diumumkan menang Pilkada, kata Sujiwo, paslon tersebut patut dicurigai.
"Kalau gembira, KPK boleh curiga. Ada apa ini?" ungkapnya.
Menurut Sujiwo, fungsi pencegahan pada KPK sudah mulai bisa diterapkan sejak hari ini terhitung Pilkada usai digelar.
KPK bisa mengamati para paslon yang bergembira ketika diumumkan memenangkan kontestasi politik lima tahunan.
Baca Juga: Lengkap, Hasil Perolehan Suara Sementara Pilkada 2020 di 6 Daerah Bali
"Fungsi pencegahan KPK bisa mulai diterapkan hari ini pada mereka yang gembira karenan menang Pilkada," tutur Sujiwo.
Korupsi Selalu Ada
Sujiwo Tejo seringkali melontarkan kritik hingga masukan untuk kebijakan negeri.
Belum lama ini saat menjadi pembicara di acara Indonesian Lawyers Club, Sujiwo Tejo memberikan kritik adanya praktik korupsi di Indonesia.
Menurutnya, korupsi di Indonesia akan selalu ada meskipun KPK bekerja dengan maksimal sekalipun.
"Bagi saya sistem sebaik apa pun kalau ada motif masih bisa. Korupsi akan tetap ada kalau ketamakan, kerakusan di kalangan pemimpin. Sudahlah mau diapain, mau ICW di dobelin sampai ada 1000 ICW gitu tetap ada korupsi. Ada aja kok jalan tikusnya," ungkap Sujiwo Tejo.