Gordon Chang Sebut China Kumpulkan DNA Seluruh Dunia, Untuk Apa?

Rabu, 09 Desember 2020 | 17:33 WIB
Gordon Chang Sebut China Kumpulkan DNA Seluruh Dunia, Untuk Apa?
Ilustrasi China kumpulkan DNA seluruh dunia. (Pexels/@cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penulis buku 'The Coming Collapse of China', Gordon Chang menyebut RRC telah mengumpulkan DNA dari seluruh dunia selama bertahun-tahun untuk mengembangkan senjata biologis.

Menyadur Fox News (09/12), Chang menyebut senjata biologis ini lebih mematikan dari virus corona dan menyasar etnis tertentu.

"Virus Corona bukan patogen terakhir yang dihasilkan China. Kita harus waspada bahwa penyakit berikutnya lebih mudah menular dan lebih mematikan daripada virus corona baru," ungkap Chang.

Chang juga menyebut China curang dalam berdagang dengan Amerika dan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan DNA dari negara tersebut.

"China membeli perusahaan Amerika yang memiliki profil DNA, mensubsidi analisis DNA untuk perusahaan leluhur, dan meretas," kata Chang.

Ilustrasi virus Corona - (Pixabay/TheDigitalArtist)
Ilustrasi virus Corona - (Pixabay/TheDigitalArtist)

Ia menyebut China pernah meretas perusahaan asuransi terbesar kedua di AS, Anthem pada 2015 dan kini mereka menggunakan virus corona untuk memperluas basis DNA miliknya.

"Kami akan memberikan vaksin ini kepada Anda, tetapi kami harus menyelesaikan uji coba dan kami akan menggunakan populasi Anda sebagai pengujian."

"Jika Anda tidak berpartisipasi dalam uji coba ini, Anda tidak mendapatkan vaksin China," ujar Chang menirukan langkah China.

China saat ini memiliki lima kandidat vaksin Covid-19 yang sudah mencapai uji klinis fase 3 yang diluncurkan secaraluas termasuk di Brasil, Turki, Maroko dan UEA.

Baca Juga: Konspirasi Vaksin Covid-19, dari Mengandung Microchip hingga Mengubah DNA

Selain senjata biologis, Chang memprediksi satu hal lain yang memotivasi China dalam melakukan hal ini yaitu mendominasi industri bioteknologi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI