Suara.com - Ambulans pembawa jenazah pengawal pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mulai berdatangan sejak Selasa (8/12/2020) malam pukul 20.45 ke Petamburan, Jakarta Pusat. Mobil pembawa jenazah itu datang tidak bersamaan, namun terpisah.
Sejak kedatangan ambulans pertama, sejumlah simpatisan FPI berseragam sudah mengelilingi Jalan KS Tubun sekitar kediaman rumah Rizieq. Mereka menyiapkan blokade untuk membuka jalan bagi ambulans.
Namun tak hanya membuka jalan, mereka juga melarang wartawan dan bahkan warga sekitar yang ingin mengambil gambar. Setiap orang yang terlihat memotret dan merekam video langsung ditegur.
"Tolong jangan ada yang video, HP ditaruh, taruh," kata salah seorang simpatisan FPI di lokasi Selasa malam.
Baca Juga: Refly Sebut Ada Kejanggalan Penembakan Laskar FPI: Peluru 3, yang Tewas 6
Para simpatisan tersebut juga menutup jalur putar balik untuk ambulans yang akan lewat. Karena itu banyak pengendara yang terhenti lajunya sementara.
Karena tak tahu ada larangan yang dibuat FPI tak boleh mengambil gambar, banyak pengendara yang melakukannya di atas kendaraannya. Namun begitu pendukung Rizieq melihatnya, mereka langsung meminta mematikannya.
"Jangan divideo. Jangan ada yang ambil gambar," kata pendukung Rizieq sambil memblokade jalur putar balik depan RS Pelni.
Jika ada yang kedapatan sudah mengambil gambar, maka simpatisan FPI akan memeriksa HP dan meminta untuk menghapusnya.
"Hapus, hapus itu, coba liat dihapus gambarnya pak," tuturnya.
Baca Juga: Ambulans yang Angkut 6 Jenazah Pengawal Rizieq Shihab Tiba di Petamburan
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus mengungkapkan, enam jenazah laskar khusus pengawal Rizieq Shihab yang tewas tertembak telah terindentifikasi. Mereka kekinian telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Sudah (teridentifikasi) dan itu kita bawa ke Rumah Sakit Kramat Jati," kata Tubagus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12).
Berdasar informasi yang diterima suara.com keenam laskar khusus pengawal Rizieq yang tewas tertembak itu merupakan laki-laki dengan usia rata-rata 20 tahunan.
Mereka, yakni: Faiz Ahmad Syukur (22), Andi Oktiawan (33), M. Reza (20), Muhammad Suci Khadavi Poetra (21), Lutfhil Hakim (24), dan Akhmad Sofiyan (26).
FPI sebelumnya menyatakan kesulitan untuk mengakses enam jenzah laskar khusus Rizieq tersebut. Dengan demikian, mereka belum mengetahui berapa jumlah luka tembak pada tubuh keenam jenazah.
"Sampai sekarang ini kami tidak mendapatkan akses di mana keberadaan jenazahnya, kondisi lukanya di mana, di mana tembak menembak, berapa lubang pelurunya, kan kita tidak tahu," kata Munarman di Markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Senin kemarin.