"Dengan ini Jawa Timur bertahan di lima besar selama 4 minggu berturut-turut. Ini sangat mengecewakan keadannya. Ini adalah kondisi yang segera kita perbaiki bersama-sama," kata Wiku.
Karena itu, Wiku meminta seluruh provinsi di Indonesia untuk segera melakukan upaya menekan laju penularan dengan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait implementasi protokol kesehatan.
"Evaluasi harus dilakukan terkait kepatuhan masyarakat dan juga peran satgas di daerah. Lakukan ini dengan sungguh-sungguh," ucap Wiku.
Tak hanya itu, Wiku memaparkan angka kematian pada pekan ini mengalami penurunan sebesar 10,3 persen yaitu dari 912 menjadi 818 kematian dalam satu minggu.
DKI Jakarta kata Wiku menjadi provinsi dengan kenaikan angka kematian tertinggi. Pasalnya, dalam waktu satu minggu, naik sebesar 58 kasus yaitu dari 102 menjadi 160.
Kemudian Jawa Barat naik 29, dari 34 kasus menjadi 63 kasus, Sumatera Selatan naik 29 kasus dari 16 kasus menjadi 36 kasus. Lalu, Provinsi NTT naik 8 kasus dari 1 kasus menjadi 9 kasus dan Sulawesi Selatan naik 6 dari 6 kasus menjadi 12 kasus.
Wiku menyebut meski pada pekan ini mengalami penurunan setelah pada pekan lalu mengalami peningkatan kematian.
Sehingga harus tetap diwaspadai seiring dengan tingginya peningkatan kasus positif dan kasus aktif.
"Jangan sampai angka kematian akan meningkat lagi di pekan-pekan berikutnya. Ini harus menjadi perhatian kita semua," kata Wiku.
Baca Juga: Kasus Corona Melonjak, Satgas: Faktor Kerumunan November Lalu
Ia juga meminta kepada kepala daerah atau daerah-daerah yang mencatatkan peningkatan angka kematian untuk mengevaluasi penanganan pasien covid-19 di fasilitas kesehatan masing-masing.