Mengacu Klaim Polisi, Komisi III: Tembak Mati Pendukung Rizieq Sesuai SOP

Selasa, 08 Desember 2020 | 13:37 WIB
Mengacu Klaim Polisi, Komisi III: Tembak Mati Pendukung Rizieq Sesuai SOP
Rizieq Shihab saat menghadiri kerumunan massanya (Foto: Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni memandang kepolisian sudah melakukan hal tepat terkait tindakan tegas terukur mereka menembak mati enam orang pendukung pentolan FPI Habib Rizieq Shihab.

Mengacu keterangan dari Polda Metro Jaya, kata Sahroni, maka apa yang dilakukan polisi sudah sesuai dengan standar opersional prosedur dan koridor hukum.

“Dalam hal ini, menurut saya polisi udah sesuai SOP dan hukum, karena kan memang kalau diserang, maka polisi wajib membela diri untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Ini ada undang-undangnya dan dalam aturan juga dibenarkan,” kata Sahroni dalam keterangannya, Selasa (8/12/2020).

Keterangan polisi tersebut menurut Sahroni juga diperkuat dengan keberadaan alat bukti. Sehingga saat ini menurutnya publik tinggal menunggu keterangan dan bukti lebih lanjit daei kepolisian.

Baca Juga: Laskar Rizieq Tewas, Kapolri Sebar Pasukan Anti Anarki Brimob di Markas FPI

“Kan bukti berupa senjata tajamnya juga berhasil ditemukan, jadi ya udah kita tunggu aja keterangan lebih lanjut dari Polda Metro. Saya yakin polisi juga masih mempersiapkan dan akan melengkapinya,” ujar Sahroni.

Kendati begitu, Sahroni memastikan akan ikut mengawal kasus bentrok tersebut. Apalagi jika ke depannya terbukti ditemukan kejanggalan maupun pelanggaran HAM yang tidak sesuai pada tempatnya. Maka, selaku pimpinan Komisi III, Sahroni berujar pihaknya akan proaktif membongkar berbagai dugaan yang muncul.

“Kami juga di Komisi III akan terus mengawal kasus ini. Memang semua pihak berhak berkumpul dan berorganisasi, namun apabila sudah meresahkan negara apa lagi menyentuh hal-hal kriminal, maka tetap harus ada tindakan agar aturan hukum tetap berlaku,” demikian Sahroni.

Klaim polisi

Sekelompok orang melakukan penyerangan terhadap anggota polisi yang sedang menangani kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan pentolan FPI, Muhammad Rizieq Shihab.

Baca Juga: 6 Laskar FPI yang Ditembak Mati Polisi Dimakamkan di Megamendung?

Diduga para pelaku yang menyerang penyidik Polda Metro itu adalah anggota simpatisan Rizieq.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, aksi penyerangan itu terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 30, Senin (7/12/2020) dini hari.

"Tadi pagi sekitar pukul 00.30 WIB di jalan tol jakarta cikampek kilometer 30, penyerangan terhadap anggota polisi yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS ( Muhammad Rizieq Shihab) yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," kata Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Senin siang.

Fadil menduga penyerangan ini berkaitan dengan rencana polisi memeriksa Rizieq di Polda Metro Jaya.

Polisi awalnya sedang menyelidiki soal kabar ada pengerahan massa saat Rizieq menjalani pemeriksaan yang beredar di media sosial, WhatApps.

Polisi menunjukan barang bukti senjata tajam yang diduga milik laskar khusus simpatisan pentolan FPI Rizieq Shihab. (Suara.com/M, Yasir)
Polisi menunjukan barang bukti senjata tajam yang diduga milik laskar khusus simpatisan pentolan FPI Rizieq Shihab. (Suara.com/M, Yasir)

Dia menyebut, saat dilakukan penyelidikan, tim Polda diikuti oleh kendaraan para pelaku. Mendadak kendaraan yang diduga ditumpangi simpatisan Rizieq lalu melakukan penyerangan terhadap polisi.

"Terkait hal tersebut Polda Metro Jaya menyelidiki kebenaran informasi tersebut dan ketika anggota polda metro jaya mengikuti kendaraan diduga adalah pengikut MRS. Kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang. Dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam sebagaimana yang rekan rekan lihat di depan ini," kata dia.

Lantaran merasa terancam, polisi kemudian melakukan perlawanan kepada para pelaku. Alhasil, enam orang pelaku tewas ditembak.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwannya karena diserang melakukan tindakan tegas terukur sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS berjumlah sepuluh orang. Kelompok MRS yang melakukan penyerangan meninggal dunia sebanyak 6 orang," kata dia.

Penjelasan FPI

Front Pembela Islam atau FPI membenarkan telah terjadi penghadangan dan penembakan yang terjadi di dekat Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50, Senin (7/12/2020) dini hari tadi.

FPI mengklaim penyerangan dilakukan terhadap rombongan pentolan FPI Habib Rizieq Shihab dan keluarga serta sejumlah laskar yang melakukan pengawalan.

"Bahwa benar ada peristiwa penghadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS (Habib Rizieq) dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB. Peristiwa terjadi di dekat pintu Tol Karawang Timur," kata Ketua FPI Ahmad Shabri Lubis dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/12).

Shabri menjelaskan, pada Senin dini hari memang Rizieq dan berserta keluarga akan menuju tempat pengajian khusus keluarga. Pengajian ini diadakan ba'da Subuh dan secara khusus hanya untuk keluarga Rizieq.

RS Polri tempat enam jenazah laskar FPI dijaga ketat aparat. (Suara.com/Bagas)
RS Polri tempat enam jenazah laskar FPI dijaga ketat aparat. (Suara.com/Bagas)

Namun, menurutnya, dalam perjalanan menuju lokasi rombongan tiba-tiba disebutnya diserang preman atau kelompok orang tak dikenal.

"Para preman OTK yang bertugas operasi itu menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga," ungkapnya.

Lebih lanjut, Shabri mengatakan, alhasil dari penyerangan tersebut satu mobil turut menjadi korban. Dan menurutnya 6 laskar pengawal Rizieq hilang.

"Kami mohon doa agar 1 mobil yang tertembak berisi 6 laskar agar diberi keselamatan," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI