Suara.com - Sebuah unggahan di akun Twitter @alvinresqy membandingkan sikap komedian Imam Darto mengenai kasus korupsi bantuan sosial dengan kisah petugas kebersihan Kereta Rel Listrik (KRL) yang mengembalikan temuan uang Rp 500 juta ke pemiliknya.
"Sungkem dulu mas Imam sama mas Egi dan Mujenih," tulis caption di akun Twitter @alvinresqy seperti dikutip Suara.com pada Selasa (8/12/2020).
Kronologinya ketika Imam Darto menuliskan cuitan di akun Twitter-nya Minggu (6/12/2020) lalu, isinya mengenai kasus korupsi bantuan sosial oleh Menteri Sosial Juliari Peter Batubara. Diketahui, cuitan itu sudah dihapus Imam Darto.
"Bukannya mendukung korupsi ya. Tapi di depan mata disodorin 17M siapa yang nggak gentar anjir. Point is, semua orang punya setannya masing-masing. Tinggal waktu bikin dosanya ajah, huhuhu," tulis caption tersebut.
Baca Juga: Gisel Tak Bantah soal Video Syur, Billy - Amanda Manopo Putus?
Cuitan tersebut dengan cepat dikecam warganet. Mereka menganggap Imam Darto blunder soal kasus korupsi bansos ini.
Akibatnya, warganet pun menjajarkan perilaku Imam Darto dengan sosok jujur Mujenih yang tidak mau mengambil uang milik orang lain.
Laki-laki ini mendadak viral usai menemukan uang Rp 500 juta di dalam sebuah kantong plastik hitam. Mujenih bekerja sebagai petugas kebersihan di Stasiun Bojonggede.
Uang itu, Mujenih temukan ketika sedang bertugas membersihkan gerbong Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line yang baru tiba di Stasiun Bojonggede menuju Stasiun Bogor pada Senin (6/7/2020) sore.
Mujenih pun langsung melaporkan temuannya kepada petugas layanan penumpang di Stasiun Bogor. Hingga aksinya ini menjadi perbincangan warganet yang mengetahui informasi tersebut.
Baca Juga: Rocky Gerung ke Mensos Juliari: Ditugasi Urus Rakyat Miskin, Malah Merampok
Unggahan akun Twitter @alvinresqy ini pun menuai komentar warganet mengenai dua sosok itu. Tak sedikit yang menyayangkan sikap publik figur Imam Darto.
"Ye kalau dosanya nggak ngerugiin orang lain mah terserah maneh, bang Dartoooo," komentar akun @driedca***.
"Kalau 'pejabat' dia merasa aman karena punya banyak orang yang bakal ngelindungin (mereka juga dapat jatahnya) terus di penjara juga pasti aman. Sedangkan mas Egi & Mujenih? Mereka cuma orang biasa dan takut kalau ketahuan bakal masuk penjara dan dipecat, benar-benar kiamat kecil buat mereka," tulis akun @skintastisch_.
"Mau orang besar atau kecil. Kalau sudah niat mencuri mah ya diambil aja. Tapi kalau orang yang punya pendirian kuat nggak bakal ngambil punya orang lain yang bukan miliknya," balas akun @ezika16.
"Yang namanya perbuatan nggak baik, ya nggak ada pemakluman. Mau duit seribu pun harusnya udah nggak dimaklumin. Parkir harusnya dua ribu aja ditarikin tiga ribu. Ntar ada yang bilang: siap naik motor siap bayar parkir. Ah malas jelasinnya," curhat akun @dhedhedirga.
"Nemu 500jt dibalikin karena ngerasa bukan hak dia, lah toh yang 17 M mah di maling bukan nemu," ujar akun @fiirfii.
"Bukan setuju sama kata-katanya Mas Imam. Tapi benar, tiap orang punya setannya masing-masing. Teruntuk Mas Egi dan Mujenih berarti berhasil mengalahkan setannya. Simple. Salute untuk tiap orang yang bisa mengalahkan setannya masing-masing," tulis akun @diusciel.
"Ngerti sih poin dia, cuman statement-nya rada-rada mengarah ke 'ya maklum sih'. Apalagi yang ini," timpal akun @alvinresqy.