Perjalanan Sangat Menegangkan Sejak Mobil Rizieq Tinggalkan Rumah Sentul

Siswanto Suara.Com
Selasa, 08 Desember 2020 | 11:16 WIB
Perjalanan Sangat Menegangkan Sejak Mobil Rizieq Tinggalkan Rumah Sentul
Habib Rizieq Shihab (HRS) menyapa massa yang menjemputnya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyebab terjadinya penembakan yang dilakukan polisi yang mengakibatkan enam laskar Front Pembela Islam meninggal dunia masih menjadi spekulasi hingga sehari setelah kejadian. Itulah sebabnya, sejumlah kalangan mendesak segera dibentuk tim pencari fakta independen untuk mengungkap kasus kekerasan tersebut.

Kepolisian mengatakan penembakan terpaksa dilakukan karena anggota yang sedang melakukan penyelidikan terancam karena diserang dengan menggunakan senjata api. Polisi menyatakan memiliki alat bukti pistol dan senjata tajam yang dibawa laskar yang tengah mengawal Habib Rizieq Shihab dan keluarga pada Senin (7/12/2020), dini hari.

Sementara, FPI menyatakan bukan laskar yang menyerang duluan. Selain itu, menurut mereka, mustahil laskar memiliki senjata api, apalagi sampai menyerang dengan senjata api. FPI menilai polisi telah memutarbalikkan fakta.

Di tengah spekulasi, Sekretaris Umum FPI Munarman menceritakan kronologis kepada Suara.com, Selasa (8/12/2020).  Semenjak penembakan terhadap enam orang laskar, FPI merasa disudutkan dengan voice note yang beredar dan diframing seolah-olah ada serangan dari para laskar pengawal Habib Rizieq terhadap anggota polisi.

"Padahal voice note yang beredar bila didengarkan dengan seksama dan akal sehat justru menggambarkan bahwa pihak yang diakui polisi sebagai aparat tidak berseragam itulah yang berupaya masuk kedalam barisan konvoi IB HRS dan melakukan manuver untuk mengganggu, memepet, dan memecah barisan konvoi rombongan IB HRS," kata Munarman.

"Perlu kami tekankan bahwa sejak penguntitan di rumah IB HRS di Sentul, para laskar pengawal IB HRS tidak pernah ditunjukkan oleh para penguntit, identitas berupa KTA polisi, surat tugas mau pun identitas lain sebagai aparat hukum, sehingga laskar pengawal IB HRS memahami bahwa orang-orang yang menguntit adalah orang tidak dikenal yang ditugaskan mengganggu dan mengancam keselamatan IB HRS dan keluarga."

Respon dari para laskar pengawal dan pengamanan rombongan Habib Rizieq dan keluarga, kata Munarman, dengan menjauhkan para pengganggu tersebut, yang diakui belakangan oleh polisi sebagai aparat tidak berseragam, agar kendaraan aparat tidak berseragam tersebut menjauh Habib dan tidak menjadi ancaman bagi keselamatan Habib Rizieq dan keluarga.

Munarman kemudian menceritakan rentetan kejadian yang dimulai pada Minggu (6/12/2020), sekitar jam 22.45 WIB.

Malam itu, Habib Rizieq dan keluarga keluar dari Perumahan The Nature Mutiara, Sentul, Bogor, dengan menumpang mobil. Rombongan masuk ke jalan tol Jagorawi arah Jakarta, lalu via jalan tol lingkar luar Cikunir, lalu ambil arah jalan tol Cikampek menuju tempat pengajian keluarga sekaligus peristirahatan dan pemulihan kesehatan di Karawang.

Baca Juga: Tanggapi Kematian 6 Laskar FPI, Cak Nun Tunggu Dialog Jokowi-Habib Rizieq

Rombongan Habib Rizieq diangkut dengan menggunakan delapan buah mobil.  Empat mobil mengangkut keluarga dan empat mobil lagi membawa laskar FPI yang menjadi tim pengawal. Jumlah laskar sebanyak 24 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI