Polisi mengklaim telah mengamankan sejumlah barang bukti. Mulai dari voice note atau rekaman suara berisi percakapan antara laskar khusus hingga senjata api dan tajam yang diduga digunakan oleh mereka saat melakukan penyerangan.
Saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, beberapa barang bukti yang ditujukan di antaranya; dua senjata api, peluru, samurai, celurit, dan beberapa senjata tajam lainnya.
"Asli ini (senjata api) ada tiga yang sudah ditembakan. Hasil awal kelompok yang menyerang ini diidentifikasi adalah laskar khusus yang selama ini menghalang-halangi penyidikan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.
Peristiwa penyerangan ini berawal ketika anggota polisi tengah menyelidiki informasi adanya rencana pengarahan massa jelang pemeriksaan Rizieq di Polda Metro Jaya pagi ini.
Selanjutnya, mereka melakukan penyelidikan dan mengikuti kelompok yang diduga merupakan rombongan simpatisan Rizieq hingga ke KM 50 Tol Jakarta - Cikampek.
Tiba-tiba, sekira pukul 00.30 WIB dua kendaraan yang ditumpangi oleh kelompok simpatisan Rizieq itu memepet kendaraan milik anggota polisi.
Bahkan, mereka disebut sempat melesatkan tiga kali tembakan ke arah kendaraan yang ditumpangi enam anggota polisi tersebut.
"Untuk kerugian petugas berupa kerugian materil yaitu kerusakan kendaraan karena ditabrak dan adanya bekas tembakan pelaku," ujar Fadil.
Adapun, dalam peristiwa penyerangan itu sebanyak enam laskar khusus simpatisan Rizieq tewas tertembak. Sedangkan empat lainnya berhasil melarikan diri.
Baca Juga: Baku Tembak di Tol Japek, Polisi Selidiki Senpi Diduga Milik Laskar FPI
"Melakukan tindakan tegas terukur yang mengakibatkan enam orang penyerang meninggal dunia dan empat melarikan diri," bebernya.