Jinakkan Bom Sisa Perang Dunia II, 13 Ribu Warga Frankfurt Dievakuasi

Senin, 07 Desember 2020 | 18:56 WIB
Jinakkan Bom Sisa Perang Dunia II, 13 Ribu Warga Frankfurt Dievakuasi
Ilustrasi bom. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekitar 13 ribu warga Frankfurt, Jerman dievakuasi oleh petugas saat mereka melakukan persiapan menjinakkan bom sisa Perang Dunia II.

Menyadur DW Senin (07/12), bom yang ditemukan adalah adalah senjata perang Inggris seberat 500 kg yang ditemukan pada hari Kamis di sebuah lokasi konstruksi.

Sebelumnya, warga Jerman kerap menemukan bom di lingkungan mereka termasuk earth quake bomb yang ditemukan pada bulan Oktober di dekat perbatasan Jerman-Polandia.

Warga Frankfurt yang dievakuasi termasuk penghuni panti jompo dan perusahaan kereta milik pemerintah, Deutsche Bahn. Perusahaan ini juga melakukan pengalihan rute kereta jarak jauh sejak pukul 11 pagi hingga 6 sore.

Baca Juga: Sejarah Bantuan Kemanusiaan Pasca Perang Dunia II

Proses menjinakkan bom berlangsung hingga Minggu malam karena aturan jarak sosial pandemi virus corona. Petugas pemadam kebakaran mengatakan ukuran dan desain bahan peledak bisa menyebabkan kerusakan besar.

Ilustrasi bom (Shutterstock).
Ilustrasi bom (Shutterstock).

Frankfurt secara teratur dibom oleh pasukan Sekutu selama Perang Dunia II dan menewaskan lebih dari 5.000 orang. Peristiwa ini menghancurkan kota abad pertengahan terbesar di Jerman.

Kini setelah 75 tahun berakhirnya konflik, warga masih sering menemukan beberapa senjata perang yang masih aktif dan bisa meledak setiap saat.

Pada bulan Juni, sebuah bom seberat 500 kilogram ditemukan di halaman pusat konvensi Frankfurt.

Pada Juli 2019, bahan peledak besar lainnya ditemukan di dekat markas besar Bank Sentral Eropa dan membuat 16.500 orang terpaksa dievakuasi.

Baca Juga: Bom Terbesar dari Perang Dunia II Meledak di Polandia

Pada September 2017, sekitar 65.000 warga Frankfurt dipaksa meninggalkan rumah mereka agar bom dua ton bisa dijinakkan dengan aman. Insiden tersebut merupakan evakuasi publik terbesar sejak akhir perang tahun 1945.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI