Bentrok Polisi vs FPI Makin Keruh, Tengku Zul: Ma'ruf Amin Jangan Diam Saja

Senin, 07 Desember 2020 | 16:46 WIB
Bentrok Polisi vs FPI Makin Keruh, Tengku Zul: Ma'ruf Amin Jangan Diam Saja
Wakil Sekretaris Jenderal MUI Tengku Zulkarnain [Twitter @ustadtengkuzul]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bentrokan antara aparat kepolisian dengan anggota FPI pengawal Habib Rizieq di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020), berujung maut.

6 laskar FPI dinyatakan tewas ditembak oleh polisi ketika bentrokan itu terjadi.

Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bakmumin menyebut, korban tewas tersebut masih belia dan tidak paham politik.

"Mereka yang wafat masih diusia muda belia yang lugu tidak paham perpolitikan apalagi dunia intelijen," kata Novel saat dihubungi Suara.com, Senin (7/12/2020).

Baca Juga: Ada Dua Versi Peristiwa Enam Laskar FPI Ditembak Mati, Percaya yang Mana?

Pentolan FPI itu menegaskan para laskar yang bentrok dengan polisi tersebut tidak dibekali senjata api dan senjata tajam. Pasalnya, dalam standar operasional, laskar dilarang membawa senjata tersebut.

Cuitan Tengku Zul soal FPI. (Twitter/@ustadtengkuzul)
Cuitan Tengku Zul soal FPI. (Twitter/@ustadtengkuzul)

"Saya yakin mereka tidak memiliki senjata karena standar prosedur juang FPI tidak dibekali senjata tajam apalagi senjata api," ungkapnya.

Lebih lanjut, Novel pun mengaku menyayangkan tindakan aparat kepolisian yang menembak tewas 6 laskar dalam peristiwa bentrokan di jalan tol tersebut.

"Kepada institusi Polri kami menyayangkan peristiwa itu terjadi yang bukan seharusnya karena mereka bukan pemberontak seperti OPM dan mereka juga bukan teroris," tandasnya.

Di sisi lain, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan bahwa simpatisan Habib Rizieq yang menjadi korban itu terlebih dahulu menyerang polisi.

Baca Juga: Rata-rata 20 Tahunan, Nama Lengkap 6 Laskar Rizieq yang Tewas Didor Polisi

"Asli ini (senjata api) ada tiga yang sudah ditembakkan. Hasil awal kelompok yang menyerang ini diidentifikasi adalah laskar khusus yang selama ini menghalang-halangi penyidikan," kata Fadli di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin.

Terkait dengan simpang siurnya kabar tersebut, Ustaz Tengku Zulkarnain angkat bicara.

"Simpang siur kabar mengenai 6 Laskar FPI Pengawal HRS. Beredar kabar mereka wafat ditembak," tulis Tengku Zul di akun Twitternya, Senin (07/12/2020).

Tengku mengatakan apabila kabar di atas benar, maka pihaknya menuntut untuk dibentuk Tim Pencari Fakta agar diungkap kebenaran.

"Ini zaman Reformasi bukan Otoriter apalagi Komunis. Yai Ma'ruf jangan diam saja. Harga nyawa mukmin MAHAL," tegasnya.

Kontan, cuitan Tengku Zul tersebut dihujani komentar-komentar dari warganet.

"Jika situasi makin keruh, dalang yang akan bertepuk tangan, gunakan jalur hukum, menepilah dan melanjutkan dengan jalur hukum, sekuat tenaga, ada kompolnas, ada aktivis HAM, ada DPR dll, kolaborasi," ujar akun @fajar***

"Jangan lupa ustad, jika emang mereka ditembak mati, harus diserahkan jenazahnya pada keluarganya masing-masing. Kalau perlu otopsi," ucap warganet lainnya @Ajaca***

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI