"Kamu tahu persis waktu saya ribut dan berantem dengan sesama orang partai. Saya ngotot sampai dikatain anjing. Saya balas saja, saya memang anjing penjaga uang warga Jakarta."
Dalam video, Ahok menegaskan menolak gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta naik lagi, apalagi dengan angka yang fantastis.
Menurut Ahok, upaya menaikkan gaji dan tunjangan tersebut tidak benar, apalagi di tengah kondisi pandemi seperti sekarang, ditambah lagi pendapatan asli daerah Jakarta sedang merosot serta tunjangan PNS dipotong.
"Sekarang yang jadi persoalan, saya sampaikan kalau PAD DKI Jakarta turun. Kalau ada penghasilan turun, Kalau DPRD menaikkan penghasilan saya pun tidak suka. Itu nggak benar," kata Ahok.
Ahok mengaku mengamuk ketika membaca rincian kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPRD Jakarta.
"Saya baca sampai tunjangan rumah Rp110 juta di medsos. Saya ngamuk baca itu tunjangan mobil Rp35 juta. Saya ngamuk, mana ada," kata Ahok.
Dalam video, Ima Mahdiah menjelaskan sejauh ini tidak ada kenaikan gaji maupun tunjangan. Pendapatan yang diterima sekarang masih sama sejak 2017.
"Untuk gaji tunjangan satu bulan Rp73 juta. Untuk semua tunjangan tidak ada kenaikan," kata Ima Mahdiah.
Sebelumnya, Ketua DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Prasetyo Edi Marsudi menegaskan, "tidak ada kenaikan sama sekali. Jadi yang beredar di media sosial sama sekali tidak benar dan tidak dipertanggungjawabkan."
Baca Juga: Ngamuk Dengar Kabar Gaji DPRD DKI Jakarta Naik, Ahok Panggil Ima Mahdiah
Dia menuduh pihak tertentu sengaja menyebarkan hasil Rencana Kerja Tahunan yang kemudian memicu polemik.