1,2 Juta Vaksin Diterima Dari China, Jokowi: Tak Bisa Langsung Didistribusi

Minggu, 06 Desember 2020 | 23:46 WIB
1,2 Juta Vaksin Diterima Dari China, Jokowi: Tak Bisa Langsung Didistribusi
Sejumlah vaksin Covid-19 mendarat di Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Minggu (6/12/2020). (Dok. Tangkapan Layar/Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah telah menerima 1,2 juta dosis Vaksin Covid-19 dan akan menambah lagi jumlahnya dalam waktu dekat. Namun, antigen tersebut tidak bisa langsung didistribusikan ke masyarakat Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ada sejumlah tahapan vaksinasi yang akan diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Prosedur ini diperlukan demi menjamin kesehatan, keselamatan dan efektivitas vaksin tersebut.

"Tapi untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari BPOM dan perlu saya tegaskan pertama seluruh prosedur harus dijalami dengan baik," ujar Jokowi dalam siaran Sekretariat Presiden, Minggu (6/12/2020).

Tahapan itu, kata Jokowi, mencakup uji klinis dan pertimbangan ilmiah lainnya. Setelah itu baru bisa ditentukan kapan vaksinasi akan mulai dilakukan.

"Ini akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai," kata Jokowi.

Selain itu, harus ada pengaturan sistem distribusi sebelum vaksinasi dilakukan. Penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dan tata kelola vaksinasi akan dilakukan terlebih dahulu.

"Kita tahu telah disiapkan sejak beberapa bulan yg lalu lewat simulasi-simulasi di beberapa provinsi dan saya yakin setelah vaksinasi dimulai semua sudah dalam keadaan siap," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI