Suara.com - Berita penangkapan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara oleh KPK mengejutkan publik. Pasalnya, Mensos Juliari diketahui menggasak dana bantuan sosial (bansos) COVID-19 senilai Rp 17 M.
Kabar ini membuat Kementerian Sosial (Kemensos) disorot banyak pihak mengingat lembaga negara ini sebelumnya pernah dibubarkan oleh Mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Di era pemerintahannya, Gus Dur yang baru sebulan menjabat sebagai presiden membubarkan Departemen Sosial (sebelum berubah nama jadi Kemensos).
Tak ayal, kebijakan perampingan birokrasi pemerintahan tersebut menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat karena Departemen Sosial berfungsi untuk menaungi rakyat yang terpinggirkan.
Meski menuai protes dari banyak kalangan, lembaga tersebut tetap dibubarkan Gus Dur sampai tokoh NU ini akhirnya mengungkapkan alasannya membubarkan Depsos.

Pernyataannya terungkap dalam acara Kick Andy yang tayang di Metro TV setelah beberapa tahun Gus Dur dilengserkan dari jabatannya sebagai presiden.
"Satu yang masih menjadi perdebatan sampai sekarang adalah ketika Gus Dur membubarkan Departemen Sosial dan Departemen Penerangan. Kalau Departemen Sosial dulu, apa alasan persisnya sementara banyak orang terlantar harus diayomi oleh departemen itu," tanya Andy F. Noya yang memandu acara Kick Andy dikutip Suara.com, Minggu (06/12/2020).
"Karena departemen itu yang mestinya mengayomi rakyat ternyata korupsinya gede-gedean, sampai hari ini!" jawab Gus Dur tegas.
Ketika ditanya Andy bahwa membunuh tikus tidak harus membakar lumbungnya, Gus Dur mengakui hal itu memang benar. Akan tetapi, menurut Gus Dur, tikus sebagai perumpamaan koruptor telah menguasai lumbung.
Baca Juga: Penyuap Mensos Juliari di KPK: Tolong, Saya Bukan yang Kena OTT
"Memang, tapi karena tikusnya sudah menguasai lumbung," ujar Gus Dur disambut dengan tepuk tangan penonton Kick Andy.