Indische Partij didirikan di Bandung tanggal 25 Desember 1912 oleh Dr. E.F.E. Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo yang kemudian dikenal sebagai “Tiga Serangkai”. Indische Partij ini bertujuan untuk mengembangkan rasa nasionalisme, menciptakan persatuan antara orang Indonesia dan Bumiputera, serta untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.
Organisasi ini merupakan organisasi politik yang berani mengkritik pemerintah kolonial Belanda, di aman kritik tersebut ditujukan melalui tulisan R.M. Suwardi Suryaningrat yang berjudul Als ik een Nederlander was (Seandainya aku seorang Belanda). Oleh karena itu, pada tanggal 4 Mei 1913, Indische Partij dianggap sebagai partai terlarang dan ketiga tokohnya diasingkan ke negeri Belanda.
Organisasi ini didirikan di Belanda pada tahun 1908, yang pada awalnya organisasi ini diberi nama Indische Vereeniging oleh Sutan Kasayangan dan R.M. Noto Suroto. Kemudian pada tahun 1925 Indische Vereeniging mengubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia, di mana istilah Indonesia digunakan untuk menunjukkan identitas diri bangsa dan negara serta menggantikan kata Hindia Belanda.
Tokoh-tokoh yang tergabung ke dalam organisasi Perhimpunan Indonesia adalah Mohammad Hatta, Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat.
Ada juga Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) yang didirikan pada tanggal 9 Mei 1914, oleh Sneevliet (anggota Partai Buruh Sosial Demokrat Belanda) dan rekan-rekannya di Surabaya. Kemudian ada Partai Nasional Indonesia (PNI) yang awalnya merupakan perkumpulan yang dibentuk oleh Ir. Soekarno yang bernama Algemeene Studie Club tahun 1925.
Karena adanya perkumpulan ini, maka berdirilah partai politik baru bernama Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tanggal 4 Juli 1927. Itulah beberapa organisasi pergerakan nasional yang perlu diketahui. Menarik sekali, bukan?
Kontributor : Rishna Maulina Pratama