Sebulan setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya, beberapa tokoh kepanduan berkumpul di Yogyakarta. Mereka bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja.
Hal ini menunjukkan pembentukan suatu wadah organisasi kepanduan di seluruh Indonesia. Kongres tersebut dilaksanakan pada 27-29 Desember 1945 di Surakarta yang menghasilkan terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia.
Barulah pada 1 Februari 1947, pemerintah Republik Indonesia mengakui Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan No.93/Bag. A.
Hingga akhirnya, pada 1948 Pandu Rakyat Indonesia dilarang keberadaannya oleh Belanda di setiap wilayah yang masih dikuasai Belanda. Keadaan tersebut mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Beberapa waktu kemudian, tepatnya pada 6 September 1951 pemerintah mencabut keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 yang mengakui bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepanduan di Indonesia.
Setelahnya, pada 16 September 1951 wakil-wakil organisasi kepanduan mengadakan konferensi di Jakarta. Adapun hasil konferensi tersebut melahirkan suatu wadah baru yang bernama Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi. Pada akhirnya, IPINDO berhasil menjadi anggota kepanduan sedunia pada tahun 1953.
Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia. Presiden menyampaikan bahwa organisasi kepanduan yang ada harus diperbaharui, aktivitas pendidikan juga harus diganti dan seluruh organisasi kepanduan yang ada di Indonesia akan dilebur menjadi satu dengan nama Pramuka.
Pada 14 Agustus 1961, dilakukan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang ditandai dengan penyerahan panji-panji pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh pramuka. Acara ini pun turut dihadiri oleh ribuan anggota pramuka di seluruh Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk memperkenalkan gerakan Pramuka kepada masyarakat. Alhasil, peristiwa ini dikenal sebagai hari lahirnya Pramuka yang tetap diperingati sampai saat ini.
Demikian rangkuman singkat mengenai sejarah Pramuka Indonesia. Semoga bermanfaat dan Salam Pramuka!
Baca Juga: Sejarah Rumusan Pancasila dari 3 Tokoh Nasional
Kontributor : Theresia Simbolon