Suara.com - Sejarah Pramuka Indonesia menjadi salah satu pengetahuan dasar yang wajib diketahui seluruh anggota kepramukaan.
Pramuka sendiri merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti jiwa muda yang suka berkarya. Pramuka merupakan organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia.
Jika melihat ke belakang, eksistensi Pramuka hingga kini dibangun dari sejarah yang tak terlepas dari peristiwa kemerdekaan Indonesia. Keberadaannya merupakan hasil dari proses panjang sejumlah tokoh Pramuka Indonesia yang tak boleh dilupakan.
Berikut ini Suara.com rangkum sejarah Pramuka Indonesia selengkapnya.
Baca Juga: Sejarah Rumusan Pancasila dari 3 Tokoh Nasional
Sejarah Pramuka Indonesia Sebelum Kemerdekaan
Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai pada tahun 1912 dengan dibentuknya cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO). Namun, setelah Perang Dunia I, organisasi ini kemudian berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV).
Setelah itu, barulah muncul organisasi kepanduan yang diprakarsai S.P. Mangkunegara VII dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie.
Kemudian, ada pula organisasi kepanduan yang didirikan oleh Budi Utomo yang bernama Nationale Padvinderij. Kehadiran kedua organisasi ini kemudian diikuti dengan pembentukan organisasi-organisasi sejenis lainnya.
Bersatunya organisasi kepanduan di Indonesia mulai muncul dengan terbentuknya Persaudaraan Antara Pandu Indonesia pada tahun 1928. Namun, upaya untuk mempersatukan seluruh kegiatan kepanduan di Indonesia baru membuahkan hasil ketika Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) menggelar Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINDO) di tahun 1941. Setelah tahun 1941, perjalanan eksistensi organisasi kepanduan di Indonesia pun mengalami masa-masa sulit.
Baca Juga: Sejarah Pencak Silat di Indonesia hingga Diakui Dunia
Sejarah Pramuka Indonesia Setelah Kemerdekaan
Sebulan setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya, beberapa tokoh kepanduan berkumpul di Yogyakarta. Mereka bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja.
Hal ini menunjukkan pembentukan suatu wadah organisasi kepanduan di seluruh Indonesia. Kongres tersebut dilaksanakan pada 27-29 Desember 1945 di Surakarta yang menghasilkan terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia.
Barulah pada 1 Februari 1947, pemerintah Republik Indonesia mengakui Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan No.93/Bag. A.
Hingga akhirnya, pada 1948 Pandu Rakyat Indonesia dilarang keberadaannya oleh Belanda di setiap wilayah yang masih dikuasai Belanda. Keadaan tersebut mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Beberapa waktu kemudian, tepatnya pada 6 September 1951 pemerintah mencabut keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 yang mengakui bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepanduan di Indonesia.
Setelahnya, pada 16 September 1951 wakil-wakil organisasi kepanduan mengadakan konferensi di Jakarta. Adapun hasil konferensi tersebut melahirkan suatu wadah baru yang bernama Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi. Pada akhirnya, IPINDO berhasil menjadi anggota kepanduan sedunia pada tahun 1953.
Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia. Presiden menyampaikan bahwa organisasi kepanduan yang ada harus diperbaharui, aktivitas pendidikan juga harus diganti dan seluruh organisasi kepanduan yang ada di Indonesia akan dilebur menjadi satu dengan nama Pramuka.
Pada 14 Agustus 1961, dilakukan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang ditandai dengan penyerahan panji-panji pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh pramuka. Acara ini pun turut dihadiri oleh ribuan anggota pramuka di seluruh Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk memperkenalkan gerakan Pramuka kepada masyarakat. Alhasil, peristiwa ini dikenal sebagai hari lahirnya Pramuka yang tetap diperingati sampai saat ini.
Demikian rangkuman singkat mengenai sejarah Pramuka Indonesia. Semoga bermanfaat dan Salam Pramuka!
Kontributor : Theresia Simbolon