Suara.com - Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional Gories Mere terseret kasus dugaan jual beli tanah di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Siapa sosok sebenarnya? Yuk simak profil Gories Mere berikut.
Gories Mere dan Karni Ilyas dijadwalkan diperiksa pada Rabu (2/12/2020) lalu. Namun, Kuasa Hukum Ahli Waris Abdullah Tengku Daeng Malewa, Muhammad Achyar mengatakan dugaan tersebut tidak benar.
Nah, untuk mengetahui sosok Gories Mere. Berikut profil Gories Mere selengkapnya.
Latar bBelakang Gories Mere
Baca Juga: Profil Karni Ilyas, Presenter Indonesia Lawyers Club
Gories Mere memiliki nama lengkap Gregorius Gories Mere yang lahir di Flores Timur pada 17 November 1954.
Ayahnya seorang pensiunan anggota TNI. Sementara, ibunya merupakan perempuan dari Toraja.
Pada tahun 1976, Gories lulus dari Akademi Kepolisian.
Hingga akhirnya, dia dikenal sebagai seorang purnawirawan perwira tinggi Polri.
Perjalanan Karier Gories Mere
Baca Juga: Profil Ida Fauziyah Terlengkap
Saat masih perwira pertama dan menengah, dia ditugaskan di Timor Timur. Dia memiliki pengalaman di bidang intelijen keamanan.
Prestasi Gories membuat karirnya cepat merangkak naik. Dia dinobatkan sebagai Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN).
Banyak kasus narkotika yang terungkap di masa kepemimpinannya. Bahkan, dia turut serta menyukseskan Densus 88.
Gories juga pernah mendapatkan teror bom buku yang cukup menghebohkan kala itu.
Setelah pensiun dari kepolisian, Gories Mere dan Hendropriyono mendirikan Hendropiyono Strategic Consulting.
Dia kemudian diangkat sebagai komisaris di perusahaan tambang. Secara tiba-tiba, Presiden Joko Widodo mengangkat Gories sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Intelejen.
Demikian profil Gories Mere yang dirangkum Suara.com. Semoga kasus tersebut dapat segera menemukan titik terang.