Melihat Nusakambangan, Benteng Keselamatan Warga Cilacap Jika Ada Tsunami

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 05 Desember 2020 | 10:03 WIB
Melihat Nusakambangan, Benteng Keselamatan Warga Cilacap Jika Ada Tsunami
Kawasan konservasi alam yang berada di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah [BNPB]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagaimana kabar kawasan konservasi alam yang berada di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah?

Di kawasan tersebut ada beberapa jenis tanaman yang dapat menjadi ‘pondasi alami’ dari adanya potensi tsunami dari selatan Jawa tersebut.

Keberadaan Pulau Nusakambangan hingga saat ini sangat strategis sebagai barrier bagi keselamatan warga di Cilacap.

Kemarin, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo datang ke sana untuk memastikan tanaman 'pondasi alami' itu terjaga dan berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Ditanya Kemana Saat Tsunami, Calon Bupati Pandeglang: Bersama Rakyat

“Bagian selatan Nusakambangan ini harus betul-betul dalam posisi perawatan yang optimal. Karena Nusakambangan ini adalah barrier bagi keselamatan warga di Cilacap, dengan jumlah penduduk dua juta orang,” kata Doni dalam pernyataan tertulis yang diterima Suara.com, Sabtu (5/12/2020).

Menurut hasil penelitian dan kajian lebih lanjut, Pulau Kambangan menjadi benteng bagi wilayah Cilacap ketika terjadi gempa bumi yang memicu peristiwa tsunami di Pangandaran pada 2006 silam.

Padahal, berdasarkan hasil catatan ilmiah dari berbagai pakar, gelombang tsunami yang menghantam wilayah Nusakambangan pada waktu itu mencapai ketinggian antara 15 sampai 22 meter.

"Kalau tidak ada Pulau Nusakambangan, maka pada tahun 2006 yang lalu, mungkin sebagian besar kawasan di Cilacap yang penduduknya termasuk paling padat itu akan terdampak,” kata Doni.

Kendati pusat episentrum berada di Pangandaran, ternyata juga menimbulkan kerusakan di bagian selatan Nusakambangan. Ada beberapa vegetasi alami di sana yang hancur setelah diterjang gelombang tsunami.

Baca Juga: Film Kemarin: Kisah Lengkap Perjalanan Seventeen hingga Tragedi Tsunami

"Tsunami 2006 yang pusat episentrumnya di Pangandaran, ternyata juga menimbulkan kerusakan yang tidak sedikit di bagian selatan Nusakambangan,” kata Doni.

Melihat adanya potensi ancaman gempabumi dan tsunami tersebut, Doni meminta agar seluruh komponen pemerintah daerah adminsitrasi Cilacap agar dapat membuat kebijakan yang merujuk kepada pelestarian alam dan lingkungan sebagai upaya mitigasi bencana berbasis ekosistem.

Apabila kawasan konservasi beralih fungsi, maka hal itu dapat menimbulkan permasalahan bagi keselamatan warga di wilayah selatan Cilacap dengan jumlah penduduk yang sangat padat.

"Ketika kawasan-kawasan konservasi ini beralih fungsi, ini yang kita khawatirkan akan bisa menimbulkan persoalan bagi keselamatan warga di wilayah Cilacap. Karena wilayah Cilacap ternyata penduduknya sangat padat,” kata Doni.

Selain menjaga kawasan konservasi, Doni juga menaruh perhatian agar kemudian program pemulihan ekosistem sebagai upaya mitigasi bencana tersebut juga dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.

Dia juga menilai bahwa apabila kawasan konservasi alam Nusakambangan dapat dijaga dengan baik, maka hal itu dapat menjadi tempat untuk penelitian lebih lanjut tentang keseimbangan alam dan pemberdayaan ekonomi.

"Bagaimana ke depan, program untuk pemulihan ekosistem ini nanti bisa digerakkan oleh BNPB agar bisa memberikan efek ekonomi bagi masyarakat,” kata Doni.

"Karena ini bisa dijadikan tempat pembelajaran.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI