Jakarta Disarankan Operasi Diplomasi Internasional Soal Papua

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 05 Desember 2020 | 09:39 WIB
Jakarta Disarankan Operasi Diplomasi Internasional Soal Papua
Ilustrasi Kota Jakarta. (Foto: Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Forum Satu Bangsa meminta agar pemerintah Indonesia yang berpusat di Jakarta melakukan operasi diplomasi internasional secara simultan terkait situasi di Papua mengingat munculnya tuntutan dan provokasi Papua merdeka datang dari dalam dan luar negeri.

"Disamping proses pembangunan Papua yang dilakukan secara terus-menerus, pemerintah juga harus melakukan operasi diplomasi internasional secara simultan," kata Ketua Umum Forum Satu Bangsa Hery Haryanto Azumi dalam keterangan tertuli, Sabtu (5/12/2020).

Pemerintah juga harus menjadikan KBRI di seluruh dunia sebagai pusat-pusat untuk diplomasi internasional, katanya.

"Indonesia Diaspora di berbagai belahan dunia dapat didorong sebagai ujung tombak people diplomacy selain pelajar-pelajar Indonesia di berbagai kampus di seluruh dunia," tuturnya.

Peran tokoh-tokoh agama di Papua dapat diperkuat sebagai pengikat kecintaan terhadap tanah air dan bangsa Indonesia.

Pemerintah, kata Hery, juga harus memberikan perlindungan terhadap umat beragama tanpa kecuali agar dapat memberikan pesan perdamaian yang adil dan abadi.

Masyarakat Papua adalah bagian dari rakyat Indonesia lain secara keseluruhan, memiliki hak dan kewajiban yang sama.

Dikatakan Hery, pemerintah Indonesia telah melakukan pendekatan yang berbeda dengan pendekatan keamanan yang diterapkan selama era Orde Baru.

Sejak pemerintahan Abdurrachman Wahid dan Megawati Soekarnoputri, harkat dan martabat rakyat Papua secara umum telah dipulihkan. Hak budayanya telah diakui dengan berkibarnya bendera Bintang Kejora di bawah Sang Saka Merah Putih sebagai bendera nasional, kata Herry.

"Pun, otonomi khusus diberikan kepada rakyat Papua," ujar Hery.

Dilanjutkan pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, anggaran pembangunan Papua digelontorkan secara besar-besaran melalui otonomi khusus tersebut.

Sementara pada pemerintahan Jokowi, dilakukan pembangunan infrastruktur secara massif dan penyamaan harga secara nasional termasuk di Papua, yang menunjukkan cara pandang baru yang lebih komprehensif dalam menyelesaikan masalah Papua.

"Memang perlu disadari bahwa problem kesenjangan ekonomi harus segera diselesaikan secara terintegrasi. Hubungan sosial masyarakat Papua dengan masyarakat Indonesia secara umum harus ditingkatkan tidak melulu melalui pendekatan ekonomi dan keamanan, tetapi melalui diplomasi budaya" kata dia.

Keindahan dan keluhuran budaya papua harus menjadi hazanah budaya nasional.

"Hubungan budaya yang setara dan saling mengisi akan mempercepat proses integrasi nasional semakin kokoh," demikian Hery Haryanto Azumi.

REKOMENDASI

TERKINI