Kilas Balik Kisah Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Selama 44 Tahun

Jum'at, 04 Desember 2020 | 21:52 WIB
Kilas Balik Kisah Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Selama 44 Tahun
Ilustrasi bendera GAM. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) memperingati milad ke-44 dengan membawa Bendera Bulan Bintang ke Masjid Raya Baiturrahman pada Jumat (4/12/2020).

Muzakir Manaf eks panglima GAM menyebutkan bahwa peringatan ini digelar agar masyrakat Aceh tidak lupa pada sejarah.

Diwakili Juru Bicara Komite Peralihan Aceh Azhari Cagee berharap perdamaian yang sudah terjalin sejak MOU Helsinki bisa terjaga dan terawat hingga kedepannya.

Sejarah dan Fakta GAM

Baca Juga: Korupsi Garuda Indonesia, KPK Jemput Paksa Hadinoto Soedigno di Rumahnya

Lahir sejak 4 Desember 1976, kelompok milisi ini dipimpin selama tiga dekade oleh sosok Teungku Hasan Muhammad di Tiro atau yang lebih dikenal sebagai Hasan di Tiro.

Hasan mengasingkan diri ke luar negeri menetap di Stockholm Swedia. Kemudian, dia kembali ke Aceh, Indonesia pada 11 Oktober 2008 dan meninggal pada 3 Juni 2010 dalam usia 84 tahun.

Alasan terbentuknya organisasi separatis ini karena Aceh meminta kemerdekaan penuh dari Indonesia.

Peristiwa ini pula yang membuat ribuan orang harus kehilangan nyawanya.

GAM memiliki nama lain yang dikenal sebagai Aceh Sumatra National Liberation Front (ASNLF).

Baca Juga: Bek Timnas U-19, Pratama Arhan Tegaskan Pentingnya Disiplin Sebagai Pemain

Serangan pertama GAM terjadi pada tahun 1976-1979 yang menewaskan sebanyak 200 milisi GAM dan lebih dari 100 sipil.

Disusul serangan kedua tahun 1989-1998, dengan korban jiwa 750 milisi GAM yang disokong dana serta peralatan militer dari Iran dan Libya. Kejadian itu juga menewaskan hampir 10 ribu sipil.

Puncaknya pada serangan ketiga tahun 1999-2002, menewaskan hingga 27 ribu milisi GAM yang dibantu persenjataan dari Thailand, 50 ribu tentara dan polisi, serta lebih dari empat ribu sipil.

Ketiga peristiwa ini memunculkan isu bahwa Militer RI dituduh membakar desa, menculik, memerkosa, dan menyiksa warga diduga simpatisan GAM.

Setelah dibubarkan, beberapa elit GAM dan eks kombatan mendirikan Partai Aceh dipimpin Muzakir Manaf. Mereka pun terjun ke dunia politik praktis.

Sumber dari Wikipedia Wikipedia GAM

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI