Suara.com - Pemerintah memberikan bantuan kepada warga Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, yang merupakan korban tragedi kemanusiaan beberapa waktu lalu. Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara, menyalurkan santunan untuk para ahli waris sebagai bentuk simpati dan meringankan sebagian beban ahli waris, senilai Rp 458.426.000.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kementerian Sosial (Kemensos), Sunarti, Kamis (3/12/2020).
Bantuan yang diberikan berupa 200 paket sembako senilai Rp 65 juta, santunan kematian 4 x Rp 15 juta = Rp 60 juta, perlengkapan bermain dan belajar 17 paket, sabun mandi 1.000 batang, hand sanitizer dan masker 300 paket, dan perlengkapan ibadah 150 paket.
“Kami berharap dan berdoa, semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan isu yang menyesatkan,” kata Sunarti.
Baca Juga: Pemerintah Didesak Minta Maaf Kepada Keluarga Korban Pembantaian di Sigi
Ia sekaligus menyampaikan keprihatinannya atas tragedi kemanusiaan ini, apalagi terjadi di tengah-tengah suasana pandemi Covid-19.
Ia menegaskan kembali komitmen kehadiran dan kepedulian pemerintah terhadap setiap warga masyarakatnya, khususnya warga Desa Lembantongoa, yang saat ini masih diliputi kesedihan yang mendalam.
Selain penyerahan bantuan, Kemensos juga melakukan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) terhadap penyintas yang berhasil selamat dari tragedi kemanusiaan tersebut, dengan melakukan teknik Progressive Muscular Relaxation (PMR).
“Tujuannya untuk membuat penyintas dapat merasakan rileks, sehingga pikirannya dapat kembali disegarkan,” kata Sunarti.
Warga menyambut dengan rasa sukacita dan terima kasih kepada presiden dan mensos atas bantuan yang diberikan.
Baca Juga: Ucapan Mahfud MD Respons Pembantaian Jemaat Gereja di Sigi Dinilai Amatiran
Turut hadir dalam penyerahan bantuan, Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi, diantaranya Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah Ridwan Mumu, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Sigi, Sabarudin, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten Sigi, Camat Palolo serta Kepala Desa Lembantongoa.
Di akhir kegiatan, Kemensos dan tokoh agama, tokoh masyarakat setempat, perwakilan dari gereja Bala Keselamatan, dan Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta di Indonesia (PGPI) menyatakan komitmennya untuk menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di atas segalanya.
Mereka yakin, tragedi kemanusiaan yang terjadi bukanlah merupakan unsur agama, tetapi murni tindakan teror yang bertujuan untuk memecah belah keutuhan warga masyarakat pada umumnya.