Suara.com - Ketua Bawaslu RI Abhan mengatakan belum semua logistik terutama alat pelindung diri (APD) dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terdistribusi ke seluruh wilayah tempat pemungutan suara (TPS). Padahal diketahui Pilkada serentak 2020 hanya tinggal menghitung hari pada 9 Desember mendatang.
Abhan menyoroti belum semuanya APD khususnya thermo gun atau alat pengukur suhu tubuh sebagai standar pemeriksaan protokol kesehatan kepada pemilih di hari pemungutan suara yang terpenuhi.
"Thermo gun itu saya kira ini pintu masuk untuk mendeteksi orang, pemilih ya. Karena kan tentu pemilih ini tidak semuanya pernah rapid misalnya kan. Maka deteksi awalnya adalah di thermo gun," kata Abhan dalam konferensi virtual Bawaslu, Jumat (4/12/2020).
Ia memandang, ketiadaan thermo gun di TPS sangat berbahaya. Mengingat seluruh orang yang hendak masuk ke area TPS harus dipastikan suhu tubuhnya tidak tinggi untuk mencegah dari gejala atau paparan Covid-19.
Baca Juga: Pilkada 2020: Riau Siapkan 50 Armada Patroli Awasi Money Politic
"Akan sangat berbahaya mana kala ketidaktersediaan thermo gun di area pemungutan di TPS itu. Tentu kalau masker saya kira masyarakat sudah banyak yang sadar pakai masker. Kecuali ada satu dua di TPS saya kira TPS dalan hal ini KPPS sudah menyiapkan itu," kata Abhan.
"Tetapi thermo gun, hand sanitizer dan saya kira yang thermo gun ini yang penting untuk harus dipastikan semua TPS harus ada," sambungnya.
Kendati begitu, Abhan berharap KPU tetap optimis di sisa lima hari menjelang pemungutan suara untuk bisa memenuhi semua kebutuhan logistik Pilkada khususnya yang terkait keselamatan pemilih dalam melakukan protokol kesehatan.
"Kami berharap ini masih ada waktu lima hari ini ya ada waktu lima hari. Maka tentu kami bersama-sama saling mengingatkan kepada KPU ya untuk beberapa hal APD, logistik-logistik lain agar area pemungutan ini tidak terhambat oleh logistik yang tidak tersedia," tandas Abhan.
Baca Juga: Pilkada 2020: Ini Aturan Pencoblosan Saat Pandemi, Dilarang Salaman!