Suara.com - Interpol memberikan peringatakn jika ada kemungkinan vaksin Covid-19 dicuri atau dibuat versi palsu oleh sekelompok penjahat yang teroganisir demi meraup keuntungan dari pandemi.
Menyadur Sky News, Jumat (4/12/2020) badan kepolisian global tersebut mengatakan penjahat dapat menargetkan rantai pasokan atau menjual vaksin Covid-19 palsu secara online ketika semakin banyak jenis vaksin yang disetujui.
Badan tersebut telah mengeluarkan peringatan penegakan hukum di 194 negara anggotanya dan memperingatkan mereka untuk selalu waspada.
"Saat pemerintah bersiap untuk meluncurkan vaksin, organisasi kriminal berencana menyusup atau mengganggu rantai pasokan," buka sekretaris jenderal Interpol Juergen Stock.
Baca Juga: Kasus Corona Melonjak, Jalur Gaza Kembali Kena Lockdown
"Jaringan kriminal juga akan menyasar anggota masyarakat yang tidak menaruh curiga melalui situs palsu dan pengobatan palsu, yang dapat menimbulkan risiko signifikan bagi kesehatan, bahkan nyawa mereka," sambungnya.
Interpol juga mengatakan kelompok tersebut dapat mencoba dan mengambil untung dari alat tes Covid-19 palsu dan memperingatkan konsumen untuk selalu waspada.
Ada lebih dari 170 vaksin virus corona yang sedang dikembangkan di seluruh dunia, beberapa berada dalam tahap pemeriksaan terakhir dan akan segera tersedia.
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19 untuk digunakan, vaksin tersebut diharapkan akan diberikan mulai minggu depan.
Seorang juru bicara dari Pfizer mengatakan perusahaan telah mengambil tindakan tegas untuk melindungi vaksin selama proses pengiriman.
Baca Juga: Corona Kian Ganas, Jumat Ini RSD Wisma Atlet Rawat 3.280 Pasien Covid Baru
Kerjasama Inggris dan Swedia dari Universitas Oxford dan AstraZeneca juga telah menyerahkan vaksin mereka untuk disetujui di Inggris.
Sementara itu, ilmuwan dari perusahaan Amerika Moderna sedang mencari persetujuan dari regulator AS dan UE untuk mengizinkan penggunaan darurat vaksin mereka.
Rusia mengumumkan akan memulai vaksinasi skala besar dengan Sputnik V mereka mulai minggu depan, dan militer China telah menyetujui vaksinasi lain yang dibuat oleh CanSino Biologics.
Para ahli telah sepakat bahwa beberapa kandidat vaksin harus berhasil agar dunia dapat membasmi pandemi, dengan kasus yang terus meningkat.