Nyesek! Curhat Perempuan Melahirkan di Rumah Mertua Sampai Kena Baby Blues

Kamis, 03 Desember 2020 | 22:24 WIB
Nyesek! Curhat Perempuan Melahirkan di Rumah Mertua Sampai Kena Baby Blues
Ilustrasi baby blues [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang wanita baru saja menceritakan kisah pilunya saat harus melahirkan dan membesarkan anak pertama di rumah mertua.

Dalam curhatannya, wanita itu mengaku tersiksa. Bahkan, selang dua tahun lamanya dia masih menyimpan dendam dan amarah pada ibu suaminya.

Kisah wanita tersebut mendadak viral di media sosial usai dibagikan oleh pengelola akun Instagram @tante_rempong_official, Kamis (3/12/2020).

Menurut cerita yang disampaikannya, lika-liku pahit sudah dirasakannya sejak sang anak masih dalam kandungan dan terus berlanjut hingga sekarang.

Baca Juga: Mantan Pramugari Jadi Penjual Gas Elpiji, Kisah Avila Korban PHK Viral

"Pengalaman Melahirkan di rumah mertua yang tak terlupakan. Gak boleh makan apa-apa selain sayur bening. Ini berlaku selama 36 hari karena anakku cewek," ungkap wanita itu.

Viral Curhatan Perempuan Melahirkan di Rumah Mertua sampai Trauma (Instagram/Tante_Rempong_Official).
Viral Curhatan Perempuan Melahirkan di Rumah Mertua sampai Trauma (Instagram/Tante_Rempong_Official).

Lebih lanjut, wanita tersebut juga mengatakan, dia selalu disalahkan oleh ibu mertua setiap anaknya menangis.Padahal, menangis adalah hal yang lumrah dilakukan oleh bayi.

"Setiap nangis anak aku disalahin. Padahal bayi memang hobi nangis," tukas dia.

Saking terpukulnya, wanita itu mengaku terserang baby blues. Perlu diketahui, baby blues merupakan gangguan suasana hati yang dialami oleh ibu usai melahirkan.

Hal itu membuatnya sontak stres saat mendapati buah hatinya menangis. Bahkan, hingga anaknya kini berusia dua tahun, baby blues masih dirasakannya.

Baca Juga: Curhat Wanita Menyesal Melahirkan di Rumah Mertua, Sampai Kini Masih Trauma

"Aku menderita baby blues. Aku panik takut setiap anakku nangis. Sampai sekarang kalau anak nangis aku langsung stress. Padahal semua itu sudah terjadi dua tahun lalu," ujarnya.

Oleh sebab itu, dalam curhatannya wanita tersebut menuturkan bahwa kini dia sedang mencari seorang psikolog yang membantunya melupakan semua kejadian.

Pasalnya, hingga kini dia masih benci kepada mertua dan trauma dengan semua kejadian yang menimpanya saat melahirkan anak pertama.

"Butuh bantuan psikolog biar bisa bantu aku buat lupakan semuanya. Buat menghilangkan trauma dan benci terhadap mertuaku," ucap wanita itu.

Terakhir, wanita tersebut mengaku menyesal dengan memorinya kala itu. Sebab, momen yang seharusnya bahagia tiba-tiba berubah menjadi duka dan penuh trauma.

"Saya menyesal melahirkan di rumah mertua. Impian kelahiran anak pertama menjadi momen bahagia, tapi nyatanya menjadi momok menakutkan sampai sekarang," tandas dia mengakhiri.

Curhatan wanita yang mengalami trauma usai melahirkan anak pertama di rumah mertua itu ditimpali oleh publik yang ramai-ramai meninggalkan komentar.

Banyak dari mereka memberikan tips saat mendekati waktu-waktu melahirkan.

"Makanya kenapa setiap menantu wanita kalau hamil dekat lahiran mending di rumah orang tua sendiri karena sayang mertua ke menantu gak sesayang orang tua ke anak sendiri. Kalau di orang tua sendiri makan apapun asal bergizi gak apa. Anak nangis karena kita baru lahiran masih ada linu, orang tua kita yang gendong dan nenangis bayinya," ujar @navisamedia.

"Aku ngerasaain banget. Tapi alhamdulillah udah terlewati meskipun jujur 1m5 tahun bersama mertua yang begitu berat setiap harinya. Air mata yang setiap saat mengalir," timpal warganet lainnya.

"Samaan kaya aku. AKu juga kena baby bluse. Sedih aja bawaannya lihat bayiku gak dibuatin makan pedas. Makan aja paka nasi udah. Lahiran sehari udah ditinggal dagang, sama sekali gak diurus. Tapi udah berlalu, udah 5 tahun anakku didiagnoas karena sering dehidrasi," curhat @mayakendedes.

Kekinian, unggahan itu telah disukai lebih dari 2.000 pengguna Instagram.

Apa Itu Baby Blues dan Cara Menanganinya?

Istilah sindrom baby blues sering dirasakan para ibu muda yang baru memiliki anak. 

Sindrom baby blues adalah gangguan suasana hati yang menyerang perempuan setelah melahirkan. Kondisi ini biasanya terjadi pada hari ketiga hingga seminggu setelah melahirkan.

Baik saat hamil atau setelah melahirkan, baby blues dapat berdampak buruk pada kesehatan sang ibu dan buah hati. Untuk itu, kondisi ini harus ditangani dengan tepat.

Beberapa perawatan yang biasanya direkomendasikan untuk mengatasi baby blues, meliputi:

-Belajar untuk menenangkan diri dengan latihan pernapasan dan meditasi.

-Imbangi dengan istirahat cukup, konsumsi makanan bergizi, dan aktivitas fisik yang menyenangkan, seperti olahraga, berkebun, dan lain-lain.

-Meningkatkan pengetahuan diri mengenai kehamilan dan persalinan untuk mengurangi rasa takut dan cemas menghadapi persalinan.

-Mengikuti terapi perilaku kognitif (CBT) untuk meningkatkan pikiran-pikiran yang positif dan gaya hidup yang lebih sehat.

-Pada kasus ringan, cara yang sudah disebutkan di atas kemungkinan besar akan membantu mengatasi baby blues sebelum melahirkan. Cara tersebut lebih diutamakan ketimbang penggunaan obat yang bisa memberikan efek samping.

Apabila gejala yang dialami cukup parah, dokter mungkin akan mempertimbangkan obat antidepresan tertentu yang aman diminum saat hamil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI