Suara.com - Budayawan Betawi Ridwan Saidi mengkritik aksi pasukan TNI yang menurunkan baliho Habib Rizieq dan menyambangi area rumah Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Ridwan Saidi mengatakan, hal itu tidak seharusnya dilakukan oleh TNI karena semakin menunjukkan bahwa Habib Rizieq merupakan tokoh yang besar.
Menurut Ridwan Saidi, disadari atau tidak, pengerahan pasukan Komando Operasi Khusus (Koopsus) ke Petamburan sejatinya merupakan pengakuan atas sosok Imam Besar FPI itu.
"Itu pengakuan bahwa Habib Rizieq tokoh yang besar. Mengerahkan pasukan, membunyikan sirine selama dua menit di Petamburan. Itu sebuah pengakuan," tegas Ridwan Saidi dikutip Suara.com dari tayangan dalam Kanal YouTube Refly Harun Official, Kamis (3/11/2020).
Baca Juga: Analis: Jangan Sampai Isu Habib Rizieq Dibawa ke Sentimen Agama
Lebih lanjut, Ridwan Saidi menuturkan perbuatan tersebut tidak dibenarkan. Justru sebaliknya, apa yang dilakukan TNI itu menyimpang.
Kendati begitu, Ridwan Saidi tidak menyalahkan mereka yang turun ke lapangan.
Pasalnya, menurut Ridwan Saidi semua akar permasalahan ada pada siapa yang menyuruh mereka untuk melakukan aksi di Petamburan.
"Ini kesalahan yang menyuruh, bukan yang melakukan," cetus Ridwan Saidi.
Saat berbincang-bincang dengan Refly Harun, Ridwan Saidi juga sempat mengatakan bahwa dia memiliki harapan agar TNI kembali ke marwahnya.
Baca Juga: Debat Panas! Fadli Zon Skakmat Irma Suryani soal Kerumunan Rizieq: Fitnah
Sebab, Ridwan Saidi melihat beberapa fenomena belakangan justru menunjukkan TNI sudah tidak lagi seperti itu. Dimulai dari penurunan baliho Habib Rizieq, sampai aksi di Petamburan.
"Gerakan yang pertama nurunin baliho dan sebagainya menurut saya itu tidak mewakili TNI," terang Ridwan Saidi.
"Bagaimana pun hubungan TNI dengan rakyat, islam, mudah-mudahan tidak terganggu dengan kasus baliho. Sebenarnya ini elemen yang bisa kerja sama," sambung dia.
Pangdam Jaya Turunkan Baliho Habib Rizieq
Sebelumnya, Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui memerintahkan anak buahnya untuk menuruhnkan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab.
Dudung mengatakan, sebelumnya baliho-baliho itu sempat diturunkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), namun kembali dinaikkan. Akhirnya ia pun keluarkan komando untuk menurunkannya kembali.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq itu perintah saya. Karena berapa kali Satpol PP menurunkan dinaikkan lagi. Perintah saya itu," kata Dudung di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
Elit TNI Koopssus Konvoi Depan Markas FPI
Sebelumnya juga, kendaraan milik TNI melintas di Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat. Depan markas Front Pembela Islam (FPI).
Dalam video yang beredar itu, setidaknya ada empat kendaraan milik TNI. Kendaraan yang paling kentara adalah kendaraan taktis Maung.
Selain Maung, terlihat dua truk hitam, satu mobil patroli, dan satu motor PM yang mengawal rombongan.
Terdengar sirene dari kendaraan TNI tersebut meraung-raung beberapa saat hingga akhirnya meninggalkan lokasi. Netizen menyebut momen ini sebagai ajang unjuk kekuatan TNI (show of force).
Rombongan ini sempat berhenti di depan pelang SMP 1908. Di samping plang SMP tersebut terlihat plang DPP Front Pembela Islam (FPI).