Suara.com - Jenazah pria asal Trinidad dan Tobago, Port of Spain ditolak memasuki acara pemakamannya sendiri karena dibalsem dalam posisi duduk.
Menyadur The Sun Kamis (03/12), jenazah pria bernama Che Lewis ini dilarang memasuki area Gereja St John the Evangelist di kota Diego Martin karena dianggap tidak sopan.
Che Lewis dibalsem dalam posisi duduk atas permintaan keluarganya dengan alasan ingin menyelenggarakan acara pemakaman unik. "Setiap kehidupan adalah unik, oleh karena itu setiap pemakaman harus unik," jelas keluarganya.
Che melewati hari terakhirnya di dunia dengan gaya yang stylish. Ia duduk di dekat pintu dengan celana panjang putih, dasi dan jas warna pink juga kacamata hitam.
Pria ini duduk dalam posisi tegak sempurna hingga sebagian orang tak akan menyangka jika itu adalah jenazah yang dibalsem secara ekstrem.

Che Lewis meninggal bersama ayahnya dalam sebuah pembunuhan di Diego Martin pada 15 November. Tidak seperti Che, ayahnya yang bernama Adlay ditempatkan ke dalam peti mati oleh keluarga.
Video dan gambar yang beredar menunjukkan Che duduk di luar gereja dengan banyak pelayat yang tidak menyadari bahwa itu adalah jenazah yang sedang menjalani prosesi pemakaman.
Beberapa pengunjung bahkan mengumpat pada Che karena ia tidak memakai masker.
Mereka dimakamkan di St John the Evangelist Cemetery dan jenazah Che ditempatkan di dalam peti mati sebelum dimasukkan ke liang lahat.
Baca Juga: Mayat Afriyani Dibuang di Koper karena Teman Bingung Urus Jenazah di Mekkah
Dennie dari Dennie's Funeral Home, perusahaan yang membalsem Che Lewis mengatakan senang melakukan permintaan keluarga. Meski begitu, polisi sangat kecewa dengan tindakan perusahaan ini dan dianggap sembrono.