Arief Poyuono ke Habib Rizieq: Ajari Prabowo Revolusi Akhlak Agar Tahu Malu

Kamis, 03 Desember 2020 | 14:37 WIB
Arief Poyuono ke Habib Rizieq: Ajari Prabowo Revolusi Akhlak Agar Tahu Malu
Foto kolase Menhan Prabowo Subianto dan Pimpinan FPI Habib Rizieq. [Suara.com/Antara Foto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan pengurus Partai Gerindra Arief Poyuono meminta kepada pentolan FPI Rizieq Shihab untuk mengajari Menteri Pertahanan Prabowo Subianti tentang revolusi akhlak.

Arief menyebut, Prabowo perlu mendapatkan pelajaran revolusi akhlak agar tahu malu.

Tak hanya Prabowo, Arief juga meminta seluruh pengurus Partai Gerindra ikut diajari revolusi akhlak agar tak berakhir seperti Edhy Prabowo yang terjerat kasus korupsi.

"Habib Rizieq ini harus mengajarkan revolusi akhlak kepada Gerindra dan Prabowo, agar tahu malu untuk mundur dari pemerintahan Jokowi," kata Arief dalam kanal YouTube Agama Akal TV dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Kamis (3/12/2020).

Baca Juga: Boyamin MAKI: Iis Rosita, Istri Edhy Prabowo Layak Jadi Tersangka KPK

Menurut Arief, gagasan revolus akhlak baiknya pertama kali diberikan kepada Prabowo, bukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebab, Arief mengklaim Jokowi memiliki akhlak lantaran mau memanusiakan Prabowo. Ia mengangkat Prabowo menjadi menteri usai bertanding sengit di Pilpres 2019 lalu.

Ia juga menyindir jika Prabowo masih mengajukan kader Partai Gerindra untuk menggantikan posisi Edhy Prabowo, maka terbukti Prabowo tak berakhlak.

"Kalau masih ajukan kadernya untuk ganti Edhy, itu namanya enggak punya akhlak. Benar kata Habib Rizieq harus direvolusi akhlaknya ini," ungkap Arief.

Arief juga sempat menyinggung janji Prabowo dalam debat Pilpres 2019 lalu yang akan memenjarakan sendiri kadernya yang korupsi.

Baca Juga: Geledah Rumah Dinas Edhy Prabowo, KPK Sita Rp 4 Miliar hingga 8 Sepeda

Menurut Arief, pernyataan Prabowo tersebut hanya sekadar bualan saja. Ia ikut menagih janji Prabowo.

"Istikomah dong sama omongannya. Kalau mengerti tata kelola pemerintahan, masa dia mau bawa sendiri ke penjara itu mah ngomong bohong, ngomong semprul, makanya nggak bener," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI