Suara.com - Wahana antariksa China, Chang'e-5, telah mengirim foto berwarna pertama dari permukaan Bulan.
Wahana tersebut menangkap pemandangan panorama yang membentang dari "tanah" bulan tepat di bawah kakinya hingga ke cakrawala.
Setelah mendarat pada Selasa (01/12), Chang'e-5 mulai mengumpulkan bebatuan dan debu untuk dikirim kembali ke Bumi.
Sampel-sampel tersebut akan dikirim ke pesawat luar angkasa yang mengorbit untuk membawanya ke Bumi.
Baca Juga: Yuk Lihat Gerhana Bulan Penumbra Senin Besok, Apa Itu?
Proses itu bisa terjadi paling cepat Kamis (03/12).
- Misi luar angkasa China untuk ambil sampel permukaan Bulan meluncur
- Perangkat luar angkasa Rusia dan China 'tidak jadi tabrakan', tapi bagaimana dengan sampah luar angkasa lainnya?
- NASA ungkap bukti temuan air di bulan, apa artinya bagi eksplorasi ruang angkasa di masa mendatang?
https://twitter.com/XHNews/status/1334135654507134976?s=20
Chang'e-5 adalah wahana antariksa China ketiga yang melakukan pendaratan di Bulan dalam tujuh tahun.
Dua wahana sebelumnya - Chang'e-3 dan Chang'e-4 - meletakkan pendarat statis dan penjelajah kecil.
Namun, upaya terbaru ini jauh lebih kompleks.
Baca Juga: Gerhana Bulan 30 November Tak Bahayakan Pelayaran
Sebuah "tumpukan" pesawat luar angkasa dengan berat 8,2 ton diluncurkan dari Bumi lebih dari seminggu yang lalu. Pesawat multi-modul itu kemudian terbelah menjadi dua bagian setelah mencapai orbit bulan pada akhir pekan.
Setengah dari bagian pesawat itu - yang terdiri dari pendarat dan kendaraan pendaki - turun ke permukaan. Sementara, setengah bagian lain - yaitu kendaraan yang menyetir pesawat itu dan kendaraan untuk masuk kembali ke atmosfer - tetap mengudara.
Wahana pendarat itu menggunakan peralatan-peralatannya, termasuk sekop dan bor, untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan sampel-sampel bulan terbaik. Setelah operasi ini selesai, bahan-bahan yang dikumpulkan itu akan dilemparkan ke dalam kendaraan pendaki menuju komponen pesawat yang mengudara.
Sampel bebatuan dan tanah kemudian diserahkan ke kendaraan penggembala dan kendaraan masuk kembali untuk perjalanan pulang.
Sudah 44 tahun sejak batu dan debu terakhir kali dibawa kembali dari Bulan.
Hampir 400 kilogram diambil oleh astronaut Apollo milik Amerika Serikat dan robot pendarat Luna milik Soviet.
Tetapi semua sampel ini sangat tua, yaitu berusia lebih dari tiga miliar tahun.
Bahan-bahan yang akan dibawa pulang Chang'e-5 seharusnya sangat berbeda.
Misi tersebut menargetkan wilayah vulkanik tinggi yang disebut Mons Rümker. Sampel dari lokasi ini mungkin tidak lebih dari 1,2 atau 1,3 miliar tahun, dan, dengan demikian, akan memberikan wawasan tambahan tentang sejarah geologi Bulan.
Sampel juga akan memungkinkan para ilmuwan untuk lebih akurat mengkalibrasi "kronometer" yang mereka gunakan untuk menghitung usia permukaan di planet-planet terdekat Matahari dalam Tata Surya.
Ini dilakukan dengan menghitung kawah (semakin banyak kawah, semakin tua permukaannya), tetapi itu tergantung pada penanggalan pasti di sejumlah lokasi, dan sampel Apollo serta Soviet adalah kuncinya. Chang'e-5 akan menawarkan titik data lebih lanjut.