Suara.com - Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal belum lama ini mengumumkan kondisi dirinya yang sempat dinyatakan positif Covid-19. Saat ini, Helmy telah dinyatakan negatif dari Covid-19 namun tetap menjalankan karantina mandiri di rumahnya.
Helmy menyebut, keterbukaannya soal status positif Covid-19 dilakukan karena beberapa alasan salah satunya bahwa penyakit ini bukanlah aib.
"(Kepada yang positif Covid-red) Anda tidak sendirian, penyakit ini bukan aib, jadi mari jadikan sebagai momentum kita untuk lebih taqarub, mendekatkan diri pada Allah Swt, perbanyak baca doa dan yakin dan pasti bahwa kita akan sehat kembali," ujar Helmy kepada Najwa Shihab dikutip dari acara Mata Najwa, Kamis (03/12/2020).
Sebagai bentuk berbagi pengalaman, Helmy mengimbau kepada yang positif Covid apabila makan masih tidak ada rasa dan susah makan, supaya dipaksakan.
Baca Juga: Pekerja Positif Covid-19, Tempat Wisata di Lembang Tutup Sementara
Sebab menurutnya, tubuh seseorang yang terpapar Covid-19 perlu banyak asupan.
"Karena memang hampir semua yang kena Covid ini memang ada gejala-gejala yang memang sedang, itu tidak bisa lagi merasakan makanan maupun penciuman," bebernya.
Helmy juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk mendoakan KH. Said Aqil Siradj yang sejak Sabtu kemarin juga dinyatakan positif Covid-19.
Saat ditanya Najwa soal alasan memilih mengumumkannya, Helmy juga menekankan sisi edukasi kepada masyarakat.
"Pertama kepada para pemimpin, untuk menjadikan ini sebagai edukasi kepada masyarakat sekaligus menguatkan kepada masyarakat bahwa penyakit ini bukan aib," terang Helmy.
Baca Juga: Bupati Bantaeng Ilham Azikin Positif Terpapar Covid-19
"Yang kedua tentu untuk membantu pemerintah, tenaga kesehatan untuk memutus mata rantai dari penyebaran Covid. Karena selaku pemimpin ormas, kita kan ketemu dengan banyak orang sehingga tokoh-tokoh atau orang-orang yang pernah bertemu dengan kita setidaknya bisa melakukan swab untuk dilihat apakah tertular atau tidak," sambungnya.
Selain itu, tambah Helmy, mengumumkan hasil positif Covid-19 dari kalangan pemimpin juga untuk menemani masyarakat yang sekarang sedang terkena Covid.
"Bahwa ini sekali lagi bukan aib, bahwa penyakit ini bisa menimpa kepada siapa pun dari kalangan manapun," tegasnya.