Gatot Nurmantyo Ikut Reuni 212, Singgung Kesamaan KAMI dan Habib Rizieq

Rabu, 02 Desember 2020 | 19:41 WIB
Gatot Nurmantyo Ikut Reuni 212, Singgung Kesamaan KAMI dan Habib Rizieq
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. [Dok TNI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ikut hadir dan memberi pidato singkat dalam acara reuni 212 bertajuk Dialog Nasional 100 Ulama yang dilangsungkan hari ini, Rabu (2/11/2020).

Gatot Nurmantyo mengawali pidatonya dengan memuji sosok Habib Rizieq Shihab yang menjadi tokoh penting perkembangan FPI.

Pujian Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tersebut dilayangkan lantaran dia menilai revolusi akhlak yang digadang-gadang oleh Habib Rizieq pas diterapkan tanpa sedikit pun menodai nilai-nilai Pancasila.

Gatot Nurmantyo mengatakan, hal itu secara tidak langsung dapat menjawab anggapan Habib Rizieq anti-Pancasila.

Baca Juga: Meski Rizieq Minta Maaf Atas Kerumunan Umat, Polisi Akan Lanjutkan Kasusnya

Justru sebaliknya, Gatot Nurmantyo menyebut Habib Rizieq sang nasionalis yang ikut mengawal ketertiban pelaksanaan Pancasila.

Gatot Nurmantyo di Acara Reuni 212 (YouTube).
Gatot Nurmantyo di Acara Reuni 212 (YouTube).

Oleh sebab itu, Gatot Nurmantyo menuturkan ada kesamaan antara KAMI dan Habib Rizieq.

"Revolusi akhlak ini diiris dengan pisau Pancasila," ujar Gatot Nurmantyo dikutip Suara.com dari YouTube LDTV.

"Tidak dipungkiri lagi Habib Rizieq itu seorang nasionalis yang mengawal Pancasila yang juga dikawal oleh KAMI yang mengawal gerakan moral cita-cita luhur bangsa," imbuh dia.

Lebih lanjut, Gatot Nurmantyo dalam pidatonya menyoroti penerapan Pancasila oleh pemerintah. Dia enerangkan, ada beberapa hal yang menyimpang dan terkesan tidak adil.

Baca Juga: Usai Pendukung Usir dan Caci Polisi, Rizieq Akhirnya Terima Surat Panggilan

Gatot Nurmantyo menyebut anggapan yang mengatakan agama tidak boleh berpolitik.

"Ada penyimpangan, dibilang agama tidak boleh berpolitik. Ingat, UU 1945 pasal 29 ayat 1 bawa negara berdasar Ketuhanan yang Maha Esa. Dengan demikian, tidak ada dalam keputusan apa pun juga, sebagai orang Islam yang dengan agamanya, Katolik ya agamanya, karena semua agama bertujuan dengan kebaikan," jelas Gatot Nurmanyo.

Kemudian, Gatot Nurmantyo menyoroti sila kedua yang dihubungkannya dengan kasus Habib Rizieq belakangan ini.

Gatot Nurmantyo seakan memprotes pemerintah yang terkesan memberi saksi pada Habib Rizieq saja. Padahal pelanggaran protokol kesehatan juga dilakukan oleh pihak lainnya.

"Tidak ada yang dibeda-bedakan satu pun juga, tidak ada warga kelas 1 dan kelas 2. National state itu 1," tegas Gatot Nurmantyo.

"Apa yang terjadi belakangan ini, tentang pemeriksaan Habib Rizieq Shihab. Kalau negara ini adil dan beradab, maka semua yang kumpulan-kumpulan itu periksa semuanya," tandas dia.

Perlu diketahui, hari ini, Rabu (2/12/2020) digelar acara dialog nasional yang diikuti pula oleh sejumlah tokoh seperti Refly Harun, Rocky Gerung, Fadli Zon, Hidayat Nur Wahid, Buya Yahya, Mardani Ali Sera, dan lain-lain.

Kekinian dikabarkan bahwa di Petamburan mulai tersulut perseteruan antara massa di sana dengan pihak kepolisian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI