Politisi Anti LGBT Langgar Lockdown dan Pesta Seks di Luar Negeri

Rabu, 02 Desember 2020 | 16:50 WIB
Politisi Anti LGBT Langgar Lockdown dan Pesta Seks di Luar Negeri
Ilustrasi LGBT. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang politisi asal Hongaria, Jozsef Szajer yang selama ini terkenal sebagai sosok anti LGBT ketahuan melanggar lockdown dan melakukan pesta seks di luar negeri.

Menyadur Euro News Rabu (02/12), pria berusia 59 tahun ini langsung mengumumkan pengunduran dirinya sebagai anggota parlemen pasca skandal seksual itu terjadi.

Pada media Hongaria, Szajer mengaku bahwa dirinya terlibat dalam pesta seks yang diadakan di Brussel, Belgia. "Sebuah surat kabar Belgia hari ini merilis tentang pesta privat di Brussel pada hari Jumat yang saya hadiri."

Ia langsung mengakui perbuatannya dan mengungkap identitas politiknya pada polisi ketika penggerebekan terjadi agar semua berjalan sesuai protokoler. Namun ia mengelak memakai narkoba.

Baca Juga: Bukan Ustaz Maaher, Orang Ini Mau Bawa 11.000 LGBT ke Rumah Nikita Mirzani

"Saya tidak menggunakan narkoba, saya menawarkan kepada polisi di tempat untuk melakukan tes resmi, tetapi mereka tidak melakukannya."

Ilustrasi lockdown (Unsplash/Matt Seymour)
Ilustrasi lockdown (Unsplash/Matt Seymour)

"Polisi mengatakan menemukan pil ekstasi dan itu bukan milik saya. saya tidak tahu siapa yang meletakkannya dan bagaimana."

Pesta seks itu dilakukan saat Belgia tengah lockdown dan diduga melibatkan diplomat serta anggota parlemen lainnya. Media Belgia melaporkan kejadian ini secara luas.

Pada hari Minggu, Szajer mengumumkan pengunduran dirinya sebagai anggota parlemen. Dia menulis bahwa berpartisipasi dalam perjuangan politik sehari-hari meningkatkan ketegangan mentalnya.

"Mereka yang berada di medan perang harus dalam keadaan bertempur," tulis Szajer.

Baca Juga: WNI Minta Perlindungan di Australia: Susah Hidup Sebagai LGBT di Indonesia

Politisi Hongaria itu menjadi salah satu penulis konstitusi paling kontroversial di tahun 2010. Ia dikenal sebagai politisi anti LGBT dan sangat tidak ramah dengan komunitas-komunitas serupa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI