Fahri Hamzah Akui Dirinya Bodoh Jadi Eksportir Benih Lobster

Rabu, 02 Desember 2020 | 15:24 WIB
Fahri Hamzah Akui Dirinya Bodoh Jadi Eksportir Benih Lobster
Fahri Hamzah saat deklarasi dukungan Partai Gelora untuk pasangan Bobby Nasution-Aulia Rahman. (YouTube/Fahri Hamzah Official)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, mengakui bahwa dirinya bodoh menjadi eksportir benih lobster atau benur.

Pernyataan tersebut Fahri sampaikan saat menjawab pertanyaan Karni Ilyas dalam program acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (01/12/2020).

Awalnya Karni Ilyas menanyakan alasan mengapa masih banyak perusahaan yang ngotot untuk mendapatkan izin ekspor benur. Padahal menurut pengakuan langsung dari Fahri, menjadi eksportir benur justru mendatangkan kerugian.

"Begitu sulitnya untuk menjadi eksportir sampai Anda rugi dua kali. Kenapa orang lain atau perusahaan-perusahaan lain, masih rebutan untuk mendapatkan izin untuk ekspor?" tanya Karni Ilyas.

Baca Juga: Kasus DAK, KPK Periksa Anggota DPRD Kota Dumai Haslinar

"Karena bodoh Bang Karni, saya kan juga ada bodohnya, enggak apa-apa lah," jawab Fahri Hamzah tegas.

Fahri Hamzah soal ekspor benih lobster. (YouTube/Indonesia Lawyers Club)
Fahri Hamzah soal ekspor benih lobster. (YouTube/Indonesia Lawyers Club)

Meski mengakui bahwa dirinya bodoh, Fahri merasa bodohnya didasari dengan kejujuran sehingga menurutnya orang bodoh yang jujur itu lebih baik.

Adapun alasan dirinya mau menjadi eksportir benur lantaran masa jabatan di parlemen sudah habis.

Selain itu, ia mendapatkan masukan dari para nelayan di kampung halamannya di Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait kebijakan Kementerian KKP soal ekspor benih lobster.

"Pertama saya pensiun. Lalu pulang kampung ketemu lagi dengan teman-teman saya nelayan-nelayan yang menyambut bahwa kebijakan menteri yang baru ini bagus," ungkapnya.

Baca Juga: Sujiwo Tejo: Mau ICW Jadi 1000, Korupsi Tetap Ada Selama Pemimpinnya Tamak

Fahri mengakui bahwa memang kebijakan dari Edhy Prabowo cukup baik tetapi dengan catatan andai ditindaklanjuti dengan cara yang benar dan transparan.

"Karena itulah kemudian kita lihat peraturannya memang ada skema di situ harus ada mediasi oleh pengusaha karena apa pun di PerMen itu disyaratkan ada pengusaha yang nanti membeli produknya atau benurnya nelayan ini dan mereka mendapatkan surat sehingga mereka bekerja dengan dokumen yang diberikan oleh perusahaan," urainya.

Dari sanalah Fahri mengklaim telah mengambil posisi tengah dalam ekspor benih lobster.

Video selengkapnya di sini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI