Seruan Habib Rizieq: Indonesia Hijrah ke Sistem Berbasis Tauhid

Rabu, 02 Desember 2020 | 13:30 WIB
Seruan Habib Rizieq: Indonesia Hijrah ke Sistem Berbasis Tauhid
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tiba di markas Front Pembela Islam, Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pentolan FPI Rizieq Shihab menyerukan revolusi akhlak di tengah masyarakat. Ia meminta negara bisa hijrah menuju ke sistem negara berbasis tauhid.

Hal itu disampaikan oleh Rizieq dalam acara 'Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh Bersama Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Shihab' yang disiarkan akun channel Youtube Front TV.

Rizieq menilai sistem berbasis tauhid sesuai dengan sila pertama Pancasila yang berbunyi 'Ketuhanan yang Maha Esa'.

"Revolusi akhlak di level sistem bagaimana kita bersama-sama menggandeng, kita hijrah dari sistem materialisme-sekulerisme ke sistem berbasis tauhid sesuai sila pertama Pancasila," kata Rizieq seperti dikutip Suara.com, Rabu (2/12/2020).

Baca Juga: Laskar FPI Halau Polisi saat Datangi Rumah Rizieq: Tak Bisa Sembarang Masuk

Rizieq menjelaskan, ada beberapa tahapan dalam revolusi akhlak yang digaungkan oleh Rizieq. Pertama adalah revolusi akhlak di tingkat individu kemudian disusul perubahan pada tingkat sistem.

Di tingkat individu, revolusi akhlak didorong lewat dakwah, nasihan dan diskus.

Sementara revolusi di tingkat sistem dilakukan dengan mengubah sistem negara menjadi berbasish tauhid.

Rizieq menyebut revolusi akhlak di level sistem harus dilakukan secara serius, cepat dan fokus. Karena situasi saat ini masuk dalam kedaruratan,

"Ayo kita hijrah dari penegakan hukum yang tak beradab ke penegakan hukum berkeadilan. Ingat Indonesia negara hukum, bukan negara kekuasaan," tuturnya.

Baca Juga: Rumah Rizieq Didatangi Polisi, Warga Buat Barikade: Jangan Pancing Amarah!

Tak hanya itu, revolusi akhlak di level sistem juga mengubah politik belah bambu dan adu domba menjadi politik persatuan.

Pada sila pertama yang berbunyi 'Ketuhanan yang Maha Esa', Rizieq menjelaskan konsep ketuhanan memberikan motivasi kepada seluruh bangsa Indonesia mengenai bagaimana melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain itu, masyarakat wajib menjunjung tinggi norma-norma Ketuhanan yang Maha Esa.

"Ini spirit akhlak yang luar biasa. Jadi, dalam Pancasila sendiri sebetulnya spirit akhlak sudah ada," ungkap Rizieq.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI