Suara.com - Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video sekelompok orang mengumandangkan azan mengajak jihad. Aksi tersebut dilakukan sambil membawa pedang hingga celurit.
Video tersebut beredar luas di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @energisolo.
"Azan sambil bawa celurit," tulis akun itu seperti dikutip Suara.com, Rabu (2/12/2020).
Dalam video tersebut tampak seorang muazin sedang mengumandangkan azan sambil membawa pedang.
Baca Juga: Dipopulerkan Teroris Arab, Polri Usut Video Azan Hayya Alal Jihad di Masjid
Di belakangnya diikuti oleh sejumlah orang yang turut membawa benda tajam lainnya seperti parang hingga celurit.
Saat mengumandangkan azan, sang muazin mengubah redaksi azan menjadi 'hayya alal jihad' atau ajakan untuk melakukan jihad.
Usai azan tersebut selesai dikumandangkan, para jemaah yang berada di belakang berteriak takbir sambil mengangkat senjata yang mereka bawa.
Video tersebut viral di media sosial dan menjadi sorotan publik. Banyak warganet yang mengecam aksi tersebut.
"Sekte apa lagi ini," kata @gus_danang11.
Baca Juga: Asal Muasal Azan Hayya Alal Jihad: Diciptakan Teroris Arab Saudi
"Tenang, kalem, kuasai, jangan terprovokasi," ungkap @kharismaaji_putra.
Sebelumnya juga beredar video azan berisi ajakan untuk melakukan jihad.
Seruan jihad melalui azan muncul jelang Habib Rizieq Shihab diperiksa polisi, Selasa (1/12/2020).
Rizieq akan diperiksa terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan pada acara pernikahan putrinya, Syarifah Najwa Shihab.
Video azan Hayya Alal Jihad yang dilakukan oleh pendukung Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab beredar luas di media sosial.
Mereka juga mengklaim "Hayya Alal Jihad" ini terdengar di berbagai kota.
Jangan Terprovokasi
Ketua PBNU Robikin Emhas meminta agar seluruh pihak tidak terpengaruh hasutan tersebut.
Robikin menjelaskan jihad dalam negara merdeka seperti Indonesia bisa dimaknai sebagai upaya sungguh-sungguh dari segenap komponen bangsa untuk mewujudkan cita-cita nasional.
Maksudnya ialah mewujudkan perdamaian dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memakmurkan ekonomi warga serta menciptakan tata kehidupan yang adil dan beradab.
"Jangan terpengaruh hasutan, apalagi terprovokasi. Agama jelas melarang keterpecah-belahan dan menyuruh kita bersatu dan mewujudkan perdamaian di tengah kehidupan masyarakat," tuturnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Cholil Nafis juga menegaskan azan berisi ajakan jihad tak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SA.
Nabi Muhammad tak pernah mengubah redaksi azan meskipun dalam situasi perang sekalipun, tak ada redaksi azan yang diubah oleh Nabi.
"Redaksi azan tidak boleh diubah menjadi ajakan jihad. Karena itu ibadah yang sifatnya tauqifi atau langsung dari syariat," kata Cholil dikutip dari Facebook pribadinya.