Suara.com - Israel menghancurkan tangga yang menguhubungkan tiga lokasi bersejarah yaitu Gerbang Singa atau Bab Al-Asbat, Masjid Al Aqsa dan Kota Tua Yerusalem.
Menyadur Middle East Monitor Selasa (01/12), pembongkaran tersebut merupakan bagian dari rencana otoritas Israel untuk membangun "jalur taman Alkitabiah" di dalam pemakaman yang berisi makam prajurit tak dikenal, serta banyak kuburan kuno dan modern.
Ketua Komite Pelestarian Pemakaman Islam di Yerusalem, Mustafa Abu Zahra mengatakan, tim Kota Yerusalem menghancurkan situs itu dengan buldoser yang menyerbu area Bab Al-Asbat dan menghancurkan tangga menuju pemakaman Yusufia.
Abu Zahra meminta semua orang Yerusalem untuk "bersatu untuk melindungi landmark Yerusalem dari penindasan pendudukan Israel". Kotamadya pendudukan Israel di Yerusalem belum mengomentari pembongkaran tersebut.
Baca Juga: Israel Larang Pejabat Palestina Masuki Masjid Al-Aqsa
Sebelumnya, Israel juga melarang seorang pejabat Palestina memasuki Komplek Masjid Al-Aqsa selama enam bulan tanpa alasan yang jelas.
Pejabat Palestina bernama Syekh Najeh Bakirat ini menjabat Wakil Direktur Departemen Wakaf Islam Yerusalem. Ia menyebutkan bahwa polisi dan intelijen Israel menggerebek kantornya pekan lalu dengan alasan keamanan Israel.
"Saya mendapat perintah dari Israel, yang melarang saya untuk masuk ke Masjid Al-Aqsa selama enam bulan," kata Bakirat dilansir laman Anadolu, Kamis (5/11/2020).
Israel melarang Bakirat memasuki Masjid Al-Aqsa 23 kali sejak 2001 dan menahannya sebanyak 13 kali.
Masjid Al-Aqsa merupakan tempat paling suci ketiga di dunia bagi umat Muslim. Yahudi menyebut area tersebut Kuil Gunung dan mengklaimnya sebagai situs dari dua kuil Yahudi di zaman dulu.
Baca Juga: Masjid Al-Aqsa Kembali Dibuka
Israel menduduki Yerusalem Timur, di mana Masjid Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967.
Israel lantas mencaplok seluruh kota tersebut pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh hampir semua komunitas internasional.