Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung secara terang-terangan mengakui dahulu pernah mencaci maki Front Pembela Islam (FPI).
Hal itu terungkap saat Rocky Gerung berbincang-bincang bersama Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun.
Rocky Garung mengatakan, sekitar 10 tahun lalu dia pernah memaki FPI dalam sebuah pidato kebudayaan.
Kala itu, Rocky Gerung merasa jengkel dengan FPI lantaran mereka dianggap sebagai biang berbagai permasalahan.
Baca Juga: Cie, Nikita Mirzani Kasih Emotikon Hati ke Gus Yaqut
"10 tahun lalu saya kasih pidato kebudayaan, saya maki-maki habis-habisan FPI. Masih ada jejak digitalnya," ungkap Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com dari tayangan dalam kanal YouTube Refly Harun.
"Saya jengkel dengan kelakuan FPI, mereka bubarin pawai merah putih di Monas, kepala teman saya bocor kepalanya," sambung dia.
Saking jengkelnya dengan FPI, Rocky Gerung bahkan sempat menyebut mereka gerombolan preman.
"Saya dulu anggap FPI preman," terangnya tertawa.
Kendati sempat memaki FPI, Rocky Gerung kini merasa mereka banyak berubahnya. Menurut dia, FPI telah mengevaluasi segala macam stigma buruk masyarakat.
Baca Juga: Rizieq Shihab Belum Nongol di Polda Metro, Pengacara: Sehat Tapi Kelelahan!
"Tapi (sekarang) FPI tahu dia disorot buruknya, makanya dia berubah," ujar Rocky Gerung.
"FPI memperlihatkan perubahan posturnya. Habib Rizieq juga berubah. Dia tahu setelah sekian tahun tinggal di luar negeri harus melebarkan spektrumnya," imbuhnya.
Rocky Gerung menambahkan, gaya Habib Rizieq yang kini masih terkesan ceplas-ceplos sejatinya hanya bawaan saja.
"Gayanya (Habib Rizieq) masih ceplas ceplos, kasar, itu bawaan anak Tanah Abang aja. Tapi kita mesti lihat apa yang ada di pikiran mereka tentang kemaslahatan, kemajemukan, dan lain-lain," tukas Rocky Gerung.
Menyoroti berbagai pihak yang masih mengecap buruk FPI dan Habib Rizieq, Rocky Gerung menuding mereka masih belum membedakan antara hari ini dengan sepuluh tahun lalu.
Padahal, menurut Rocky Gerung apabila ingin ditelusuri lagi, cara pandang politik FPI sangat berbeda dulu dan sekarang.
"Orang yang jengkel pada FPI itu yang gak berubah karena masih merasa ini sama sepuluh tahun lalu. Padahal FPI sudah membantu sana sini. Orang gak bisa melihat cara perubahan politik mereka," tandas Rocky Gerung.